MEDAN - Pria asal Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Ali Rahmat Hutagalung (35) menghabisi nyawa seorang nenek berusia 74 tahun bernama Lamasi Sidabutar. Selain menghabisi nyawanya, pelaku juga sempat memperkosa korban.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban di Desa Tomok Parsaoran, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Suhartono, mengatakan peristiwa terjadi pada,Kamis, 30 September. Saat ditangkap, pelaku sempat melakukan perlawanan dan melarikan diri hingga polisi menembak kedua kakinya.
"(Tersangka) Langsung kita tangkap, informasinya dia mau melarikan diri ke Tapteng (Tapanuli tengah), dia orang Tapteng," ujar AKP Suhartono, Senin, 4 Oktober.
Menurut AKP Suhartono, korban dan pelaku sudah saling kenal dan pelaku beberapa kali tidur di rumah korban. Termasuk sebelum malam pembunuhan terjadi.
"Saling kenal, dia memang pernah tidur di rumah inang (ibu) itu. Karena keluarga korban ada kawan tersangka," ujar dia.
Mengenai motif pembunuhan, AKPSuhartono belum merincinya. Namun berdasarkan pengakuan tersangka, pelaku awalnya ingin memperkosa korban. Karena ketahuan dia lalu mencekiknya hingga tewas.
“Habis dicekik diperkosanya," ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun, pembunuhan berawal pada Rabu, 29 September malam saat tersangka pulang dari warung tuak. Dia langsung ke rumah korban dan dipersilakan korban masuk ke rumahnya.
Selanjutnya korban mengunci pintu kamar, sementara tersangka tidur di ruang tamu dengan menggelar tikar.
Pada Kamis, 30 September dini hari, tersangka terbangun, lalu muncul niatnya untuk memperkosa korban.Tersangka lalu menaiki tumpukkan goni, berisi padi dan memanjat dinding triplek kamar korban.
Setelah berada di kamar, korban terbangun dan menanyakan siapa yang masuk. Karena panik, tersangka langsung menutup mulut korban dengan menggunakan ke dua tangannya.
Kemudian tersangka mencekik leher korban begitu kuat, hingga akhirnya dia tewas. Usai korban tewas, pelaku lalu memperkosa korban.
BACA JUGA:
Usai melakukan aksinya, korban sempat kembali ke ruang tamu, untuk tidur kembali. Sekitar pukul 06.00 WIB dia bangun dan melarikan diri.
Jasad korban pertama kali ditemukan pukul 07.00 WIB. Awalnya, adik korban Jabatan Sidabutar, curiga mengapa kakaknya tidak keluar rumah. Karena biasanya setiap pagi sudah bangun.
Jabatan yang curiga lantas mendobrak pintu rumah korban. Setelah dibuka, korban ditemukan tergeletak tidak bernyawa. Selanjutnya pihak keluarga melapor polisi.