JAKARTA - Pihak kepolisian akan mengedepankan pengamanan secara humanis saat mengawal aksi unjuk rasa yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Senin, 27 September.
Ia juga mengatakan langkah ini diambil karena aksi yang digelar oleh BEM SI adalah aksi damai.
"Kita tidak spesifik untuk memperbanyak pasukan tapi kita tetap kedepankan humanis. Bahkan, kita benar-benar kedepankan personel Polwan, gantian nanti terus-menerus. Kita benar-benar mengurangi gesekan terjadi antara kami dengan rekan-rekan yang melaksanakan kegiatan," kata Wakapolres Jaksel AKBP Antonius Agus kepada wartawan, Senin, 27 September.
Meski begitu, pihaknya juga tetap memperhitungkan segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam pelaksanaan aksi tersebut. "Tapi kita yakin, hari ini akan damai," tegas Agus.
Lebih lanjut, dia juga memaparkan sejumlah instansi lain juga dilibatkan seperti pemadam kebakaran. Namun, Agus mengatakan, hal ini biasa dilakukan tiap ada aksi demi mengantisipasi aksi bakar-bakar yang biasanya diawali karena ada provokasi.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya klaster unjuk rasa karena kegiatan ini dilakukan di tengah pandemi COVID-19 pihaknya akan melakukan pencegahan. Termasuk melakukan random rapid-test antigen.
"Kita siap dengan personel yang ber-APD itu pun kalau terpaksa kita gunakan mengingat ini masa pandemi. Kemudian juga kita siapkan, (jika, red) dirasa perlu nanti pengecekan random antigen," ujar Agus.
"Intinya semua melihat situasi lapangan yang berkembang nanti," imbuh dia.
Sementara di lokasi dari siaran langsung Instagram milik BEM SI, aksi unjuk rasa sudah berjalan. Para mahasiswa dari berbagai kampus tampak membawa spanduk yang mengkritisi kebijakan Ketua KPK Firli Bahuri.
"KPK mati di era Firli," demikian tulis salah satu spanduk yang dibawa oleh para mahasiswa.
BACA JUGA:
Mereka mengawali aksinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selain itu, tampak mobil komando yang ditumpangi para orator.
Diberitakan sebelumnya, BEM SI memutuskan bakal menggelar aksi demonstrasi di depan kantor KPK.
Keputusan ini buntut dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak merespons soal tindak lanjut pemecatan 57 pegawai KPK melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
"Kami gerakan selamatkan KPK pada hari ini berkumpul menindaklanjuti dengan apa yang menjadi jawaban dari pak Presiden hingga saat ini tidak memberikan keberpihakannya terhadap pegawai KPK," ucap Koordinator Isu Hukum & Ham BEM SI 2021, Zakky Musthofa Zuhad, dalam akun Intagram @bem_si, Minggu, 26 September.
"Maka, seperti ultimatum yang kami telah berikan 3×24 jam dan ternyata belum ada jawaban sesuai dengan janji kami, kami akan turun ke jalan," sambungnya.