PBNU Harap Aksi Demo 11 April Jangan Sampai Nodai Kesucian Ramadan
Aksi mahasiswa demo di Patung Kuda, Jakpus/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal menggelar aksi demonstrasi menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode di Kawasan Istana Negara, Jakarta, Senin, 11 April, besok.

Mengetahui agenda tersebut, ormas Islam Nadhlatul Ulama (NU) mewanti-wanti pihak yang terlibat dalam unjuk rasa agar jangan sampai menodai kesucian bulan Ramadan.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi, mengingatkan meskipun para mahasiswa menuntut keadilan dengan turun ke jalan, tak menjadi alasan bagi mereka yang muslim mengingkari keutamaan puasa.

Ahmad pun mengajak semua pihak untuk menghormati kemuliaan dan kedamaian di bulan suci Ramadan dengan hati yang suci dan bersih.

"Berlomba-lomba berbuat kebaikan, menahan hawa nafsu serta menahan emosi dan amarah yang bisa membuat puasa menjadi tidak sempurna," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis, Minggu, 10 April.

Sekali lagi, dia mengingatkan para mahasiswa muslim yang menyuarakan suara rakyat, agar menjaga keimanannya. Jangan sampai, kata dia, beralasan membatalkan puasa saat melakukan aksi demonstrasi.

"Juga perlu ditekankan sikap sopan santun serta sesuai pada tujuan aspirasi," katanya.

Sementara, Polda Metro Jaya memastikan tak akan menggunakan peluru tajam saat mengamankan aksi demonstrasi BEM Seluruh Indonesia (SI) yang akan digelar besok Senin, 11 April. Pengamanan dilakukan secara humanis.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menanggapi pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta aparat tak melakukan kekerasan dan menggunakan peluru tajam saat pengamanan demonstrasi.

"Tentunya pengamanan demo yang kita lakukan secara humanis," kata Zulpan, Minggu, 10 April.

Pengamanan humanis juga menjadi perhatian dan arahan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

"Pelayanan yang kita ke depankan seluruh peserta demo itu langkah-langkah humanis dan tidak menggunakan peluru tajam. Itu sudah menjadi arahan Kapolda Metro Jaya," ucapnya.