Bagikan:

SERANG - Polda Banten melakukan persiapan personel dan sarana prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan aksi unjuk rasa di wilayah Banten termasuk antisipasi pergerakan massa aksi ke Jakarta. Dalam melakukan pengamanan, para personel tidak membawa senjata api. 

Dirsamapta Polda Banten Kombes Murwoto mengatakan pengecekan kesiapan dilaksanakan untuk melihat sejauh mana persiapan personel dan sarana prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan aksi unjuk rasa.

"Hari ini Polda Banten gelar apel pasukan, apel ini diikuti sebanyak 400 orang, terdiri dari Dalmas, rantis, K9, unit negosiasi dan personel Ditpamobvit Polda Banten, serta peralatan pengamanan aksi unras yang digelar dalam apel meliputi tameng, helm, dakura, tongkat, Apar, tali dalmas, flashball." kata Kombes Murwoto dalam keterangan tertulis, Minggu, 10 April.

Selanjutnya Murwoto menambahkan, persiapan kendaraan juga dilakukan untuk digunakan dalam rangkaian pengamanan aksi unjuk rasa.

“Meliputi 2 unit mobil double cabin, 6 unit mobil patroli Almera, 8 unit motor, 2 unit mobil air water canon, 4 unit bus dan truk, 1 unit mobil public adress, 6 unit mobil Raisa, 1 unit mobil satwa juga puluhan kendaraan Ditpamobvit Polda Banten." terang Murwoto.

Murwoto menjelaskan, dalam pengamanan aksi unjuk rasa, Polda Banten mengedepankan pendekatan humanis, tim negosiator juga akan ditambah jumlahnya.

"Dalam melaksanakan pengamanan kami akan mengedepankan pendekatan humanis, tim negosiator akan ditambah kekuatannya dari Polwan Satker lainnya. Tim nego menjadi formasi awal yang bertemu massa, agar komunikatif dan menguasai keterampilan dalam bernegosiasi dengan massa aksi, " imbuhnya.

Murwoto menegaskan, personel Polda Banten yang bertugas tidak ada yang membawa senjata.

"Personel tidak membawa senjata api dan amunisi tajam dalam pengamanan, sesuaikan dengan SOP dan tetap dengan pendekatan humanis," katanya.