Bagikan:

SERANG – Sebanyak 10.000 orang dari berbagai aliansi buruh dan mahasiswa dikabarkan menggelar aksi demo di depan Kantor Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Rabu 5 Januari. Dalam menghadapi rencana aksi tersebut, Polda Banten mengaku siap melakukan pengamanan.

Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto meminta agar personel yang melaksanakan pengamanan tetap berpedoman SOP. Kata Rudy, jangan sampai ada penafsiran bahwa Polda Banten tidak siap dalam mengamankan aksi unjuk rasa. Katanya, cek kembali dimana posisi Dalmas Awal, Dalmas Lanjutan dan Dalmas Akhir, sehingga posisi pasukan tersebut benar sesuai dengan SOPnya.

"Selain di KP3B, agar pengamanan dipersiapkan di rumah dinas Gubernur Banten, antisipasi massa aksi ke rumah dinas Gubernur, sehingga penting untuk mengikuti dinamika informasi di lapangan," kata Rudy Heriyanto disampaikan pada saat Anev Rutin Polda Banten di Ruang Vicon pada Selasa (04/01) pagi.

Kapolda Banten menyarankan solusi lain kepada massa buruh untuk dapat menggunakan pilihan lain diluar aksi demo dalam memperjuangkan kenaikan upah buruh yaitu melalui gugatan PTUN di pengadilan sehingga dapat diikuti perkembangannya hingga putusan.

Sementara itu, Wakapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari meminta agar Kapolres Serang Kota memberikan arahan yang jelas kepada pimpinan dalam rentang kendali pengamanan. Sehingga, kata Ery, masing-masing paham dimana posisi pengamanan, bagaimana cara bertindak dan siapa yang bertanggungjawab pada tiap posisi, dan tidak ada keraguan personel dalam pengamanan tersebut.

Selain itu, Wakapolda Banten juga meminta pelibatan Satpol PP dalam membantu pengamanan aksi unjuk rasa juga harus jelas dimana posisinya, siapa yang bertugas dan apa yang dia lakukan dalam titik pengamanan tersebut, harus diberi arahan yang jelas oleh Kapolres Serang Kota.

"Mobil public address harus ditempatkan dengan tepat sehingga dapat digunakan untuk sosialisasi agar aksi taati prokes, tertib dan sekaligus dapat digunakan untuk memberikan perintah secara terpusat dari Kapolres Serang Kota dalam resolusi masalah yang terjadi di lapangan," ucap Ery Nursatari melalui rilis yang diterima, Selasa 4 Januari.

Sementara itu, Kapolres Serang Kota berencana melakukan pengecekan pintu-pintu kecil lain yang dapat dilintasi oleh massa buruh, pintu kecil akan ditutup untuk memudahkan pengelolaan pengamanan dalam aksi di area KP3B.

Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga mengatakan, bahwa aksi buruh dan mahasiswa besok tidak terkait dengan laporan Gubernur Banten Wahidin Halim beberapa waktu lalu atas aksi buruh mendobrak ruangan kerjanya.

“Sesuai surat pemberitahuan aksi, tidak terkait dengan LP Gubernur Banten. Namun tentang permintaan kenaikan upah buruh.” kata Shinto saat dikonfirmasi, Selasa 4 Januari.