Kursi Gubernur Banten Kosong, Para Buruh Asyik Duduk Bergantian Sambil Foto <i>Selfie</i>
Buruh yang masuk ke dalam ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Hasim/ Foto: Layar tangkap video viral

Bagikan:

JAKARTA – Rabu 22 Desember, sore, puluhan buruh melanjutkan aksi demo di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. Mereka menuntut permohonan maaf Gubernur Wahid Halim (WH) lantaran ucapannya yang dianggap menyakiti kaum buruh di Tangerang.

Sekian lama menunggu Gubernur WH, para buruh itu akhirnya ramai-ramai menerobos pintu KP3B. Mereka inisiatif menemui orang nomor satu di Banten untuk meminta klarifikasi dan permohonan maaf lantaran ucapannya.

Pengurus Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Banten Hardiansyah mengatakan, para buruh kecewa dan ingin menemui Wahidin.

Buruh yang duduk di kursi Gubernur Banten/ Foto: Layar tangkap 

"Buruh kecewa, ingin mengecek keberadaan gubernur, sehingga masuklah ke dalam ruangan gubernur. Masuk lah kita ke dalam, ternyata di ruangnya sudah kosong, gubernur sudah tidak ada di tempat," kata Hardiansyah kepada wartawan, Rabu 22 Desember, sore.

Para buruh itu akhirnya berhasil masuk ke dalam ruangan Wahidin, dan mereka akhirnya melihat sendiri ternyata sang Gubernur memang tidak ada di ruangannya. Namun, usai melihat langsung ruangan Wahidin, ternyata para buruh tidak lekas keluar dari ruangan.

Berdasarkan foto dan video yang beredar di grup WhatsApp, para buruh itu beramai-ramai mengambil isi kulkas di dalam ruangan Wahidin. Mereka mengambil minuman. Bahkan terlihat momen dimana para buruh itu satu persatu duduk di kursi Wahidin sambil melakukan swafoto alias foto selfie.

Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menyampaikan bahwa massa buruh ingin audiensi dengan Gubernur Banten atau pejabat yang dap menerima penyampaian aspirasi, namun tidak ada pejabat yang bersedia menemui saat itu.

"Massa buruh menerobos masuk ke dalam ruang kerja Gubernur dan menemukan bahwa memang Gubernur sedang tidak berada di kantor. Kemudian ditemukan bahwa massa buruh mengambil beberapa minuman yang ada di dalam kulkas, di ruangan kerja Gubernur. Namun tidak ada pengerusakan terhadap benda apapun yang ada di dalam ruang kerja Gubernur," terang Shinto Silitonga.

Perwakilan buruh yang akhirnya menemui Sekda Provinsi Banten/ Foto: Dok. Polda Banten

Aksi itu pun berlanjut hingga malam hari, para buruh masih menduduki ruangan Wahidin. Hingga pukul 23.00 WIB, Plt Sekda Provinsi Banten Muhtarom akhirnya menemui para pendemo. Mereka pun berdiskusi terkait tuntutan buruh di Banten yang kecewa dengan ucapan Wahidin, pengusaha lebih baik mencari pekerja baru, jika karyawannya menolak dengan Upah Minimum Kota (UMK).

“Kemarin malam, Sekda Provinsi Banten menerima audiensi perwakilan massa buruh sehingga akhirnya massa buruh bersedia untuk membubarkan diri pada sekitar pukul sebelas malam.” pungkas Sinto.