JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta melakukan pemantauan kualitas air dengan mengambil sampel di Sungai Ciliwung, Jalan Jembatan Halimun, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Staf Pemantauan Kualitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Mustika mengatakan, petugas mengambil sampel air dengan menggunakan tali panjang.
Selanjutnya, air sungai itu kemudian ditaruh di sebuah kotak plastik kecil untuk diteliti di laboratorium.
"Sampel air ini akan kami analisasa di laboratorium," ujarnya kepada wartawan, Rabu 22 September.
Mustika mengatakan, pencemaran air sungai biasanya disebabkan dari sumber limbah domestik seperti bakteri E coli tinja yang dominan mencemari sungai.
"Yang dominan adalah dari sumber domestik pastinya ya, seperti bakteri E coli tinja sih yang memprihatinkan dari kualitas air sungai di DKI saat ini," katanya.
BACA JUGA:
Sampel air sungai Ciliwung yang diambil nantinya akan dianalisa di laboratorium dengan menggunakan parameter fisika, kimia dan biologi. Untuk mengetahui zat-zat apa saja yang mencemari air sungai tersebut.
"Kualitas air sungai di wilayah DKI Jakarta kategorinya dari tercemar ringan sampai tercemar berat. Selain tercemar bakteri E coli tinja, air sungai juga tercemar unsur logam berat," katanya.
Menurut Mustika, bakteri E coli merupakan mikroorganisme normal yang terdapat dalam kotoran manusia, baik sehat maupun sakit. Dalam satu gram kotoran manusia terdapat sekitar seratus juta bakteri E coli.
Pemantauan kualitas air ini akan terus dilakukan di 120 titik lokasi sungai yang ada di DKI Jakarta guna mengetahui kualitas mutu air bersih bagi masyarakat.