JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta membentuk Forum Kualitas Udara sebagai wadah kolaborasi berbagai pihak untuk mendukung peningkatan kualitas udara di Ibu Kota.
"Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi bagi masyarakat dan berbagai pihak untuk dapat berkontribusi baik melalui ide maupun tindakan langsung," kata Koordinator Urusan Penyuluhan dan Humas DLH DKI Yogi Ikhwan dikutip ANTARA, Selasa, 15 November.
Forum Kualitas Udara Jakarta terbentuk setelah melalui diskusi bertajuk pemantauan kualitas udara Jakarta sekarang dan akan datang.
Keberadaan forum itu melibatkan pihak akademisi di antaranya Universitas Indonesia, ITB dan lainnya, kemudian unsur pemerintah DLH, Kementerian Lingkungan Hidup, BMKG dan lainnya.
Organisasi non pemerintah di antaranya Nafas, Bicara Udara dan sebagainya, serta kelompok masyarakat sipil di antaranya Dilans termasuk Difapedia.
Terlibatnya berbagai kelompok ini juga untuk memberikan jaminan agar kebijakan dan langkah yang diambil dapat mengakomodasi kebutuhan kelompok masyarakat yang berbeda.
Yogi menjelaskan forum tersebut sebagai tindak lanjut forum kolaborasi sosial berskala besar yang sudah dibentuk pada September 2022.
Forum sosial tersebut sudah dibagi lebih spesifik berdasarkan tiga klaster, yakni persampahan, perubahan iklim dan klaster udara dan air.
Selain itu, mereka juga dibagi kelompok kerja mulai dari pengurangan hingga penanganan sampah.
Nantinya diharapkan mereka dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan hidup serta mendukung rencana kerja pemerintah dengan aksi mandiri maupun kolaborasi.
Selain itu, mengajak peran pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam mendukung pengelolaan lingkungan hidup.
BACA JUGA:
Saat ini, persoalan kualitas udara masih menjadi pekerjaan yang harus ditingkatkan di Jakarta.
Apalagi beberapa waktu lalu kualitas udara di Jakarta sempat berada di posisi teratas kualitas udara buruk dari kota-kota di dunia oleh lembaga pemantau kualitas udara, IQ Air.
Pada Rabu (15/6) indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 188 menjadikan kualitas udara terburuk di dunia versi IQ Air.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan IQ Air pada Selasa ini pukul 17.00 WIB, kualitas udara Jakarta dalam kategori sedang memiliki indeks 68 dengan tingkat polutan partikulat (PM) 2,5 mencapai 20 mikrogram per meter kubik.