Kelompok Pemuda Diduga Geng Motor Serang Warung Ayam Penyet di Medan
ILUSTRASI/KECELAKAAN

Bagikan:

MEDAN - Sekelompok pemuda yang diduga geng motor berbuat onar di warung ayam penyet Brother di Jalan Ngumban Surbakti, Kecamatan Medan Selayang. Dalam aksinya mereka membawa senjata tajam. 

Ulah sekelompok pemuda itu terekam CCTV dan viral di media sosial. Akibat ulah sekelompok pemuda itu, sejumlah kaca, kursi serta fasilitas warung rusak. 

Pemilik warung, Anwar Zebua (38) mengatakan, kejadian penyerangan sudah 4 kali menimpanya. Kejadian pertama, katanya, terjadi bulan Februari 2021, kemudian April dan Juni 2021.

"Sudah empat kali terjadi penyerangan warung ini oleh genk motor dan sudah saya laporkan ke Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan," kata Anwar kepada wartawan, Senin, 20 September.

Sampai saat ini, Anwar mengaku tidak tahu mengapa warungnya kerap menjadi sasaran keganasan kelompok yang diduga geng motor itu.

"Mereka datang membawa senjata tajam langsung masuk dan naik ke lantai dua. Saya tidak ada ikut OKP atau pun ormas lainnya. Yang jelas sudah 4 kali terjadi dan belum ada tanda-tanda pelaku geng motor ini diringkus polisi," ujar Anwar.

Anwar pun mengaku merasa was-was dan takut terhadap aksi lanjutan dari kelompok pemuda tersebut. Dia meminta kepolisian untuk rutin melakukan patroli agar dia nyaman berusaha. 

Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sunggal, AKP Budiman Simanjuntak mengatakan pihaknya saat ini telah melakukan penyelidikan terhadap aksi brutal sekelompok pemuda itu.

"Kalau laporan, belum ada laporan. Tapi tindakan kita, tetap kita lakukan penyelidikan," kata AKP Budiman dikonfirmasi VOI.

AKP Budiman mengungkapkan, sebelum peristiwa itu, pihaknya bersama unsur pimpinan kecamatan dan Satgas COVID-19 telah mendatangi warung tersebut untuk tidak membuka jam operasional melewati aturan PPKM level IV. 

"Kita datang jam 21.00-22.00, satgas COVID-19, 3 pilar, sampai camat pun turun kita sambangi dia. Kita minta tutup, ikuti aturan yang ada saat ini cuma tidak diindahkan," kata dia. 

"Pemilik seharusnya ikuti lah, ambil positifnya, kalau dia ikuti nggak akan ada kejadiannya itu. Karena kejadian itu sekitar jam 02.00 WIB dini hari," ujar AKP Budiman.