Bacok 3  Warga Pakai Celurit, Kawanan Geng Motor di Serang Berulah Saat Jam Sahur
Satu dari tiga warga Serang Banten menjadi korban pembacokan kelompok diduga geng motor yang berulah saat jam-jam sahur. (VOI/Jehan)

Bagikan:

SERANG - Tiga warga menjadi korban pembacokan sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang diduga kawanan geng motor. Peristiwa itu terjadi di dua kawasan wilayah Kota Serang, Banten, Jumat 8 April, dini hari.

Informasi diperoleh peristiwa itu bermula saat Hapid (17) yang sedang nongkrong di warung sembari menunggu sahur didatangi sekelompok remaja berusia 17-18 tahun sekitar pukul 01.01 WIB. Tiba-tiba korban diserang dengan menggunakan senjata tajam.

"Datang 20 orang tak dikenal dengan menggunakan buff [penutup muka] menghampiri Hapid dengan menyiram air hingga mata korban perih. Seketika kelompok itu membacok dengan celurit ke bagian punggung sampai robek," kata Kapolres Serang Kota, AKBP Maruli Hutapea saat dikonfirmasi VOI, Sabtu, 9 April.

Datang kemudian Senan (17) ingin membeli kopi ke warung lokasi Hapid dibacok. Dia makin bergegas ke warung yang berlokasi di kawasan Kasemen, Serang itu setelah seorang OTK memberitahu saudaranya terlibat aksi tawuran.

Namun saat dicek ternyata kabar tersebut tidak benar. Baru juga Senan sadar dikibuli, celurit disabet di bagian pahanya. "(Saat berbalik) orang tidak kenal itu membacok (Senan) sampai mengalami luka robek di bagian paha kiri," ujar Maruli.

Kawanan yang menggunakan beberapa unit motor itu kembali melanjutkan aksinya di Jalan Trip Jamaksari, Kota Serang, sekitar pukul 03.14 WIB. Tanpa basa-basi mereka langsung menyerang Satrio (18) yang sedang menggunakan motor berniat membeli makan sahur bersama rekannya Mustakin.

Mengalami luka bacokan, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten guna dilakukan perawatan lebih lanjut. "Satrio mengalami luka di bagian pinggang dikarenakan sabetan celurit," kata Maruli.

Maruli memastikan kasus ini akan ditindaklanjuti Polres Serang Kota. Dia bilang anggotanya telah diterjunkan mencari para pelaku. "Pelaku masih dalam pengejaran," tandasnya.