KSP Moeldoko: Gus Dur Adalah Bapak Demokrasi, Bapak Perdamaian dan Toleransi
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko berziarah ke makam Gusdur (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, menyempatkan diri berziarah ke makam Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Pondok Pesantren Tebuireng, di sela kunjungan kerjanya di Jombang, Jawa Timur, Jum'at, 17 September.

Gus Dur adalah presiden keempat Indonesia menggantikan BJ Habibie. Gus Dur menjabat pada 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001.

"Gus Dur adalah Bapak Demokrasi, Bapak Perdamaian dan Toleransi. Sudah sepatutnya kita meneladani dan meneruskan perjuangan beliau," tutur Moeldoko seusai berziarah, sebagaimana siaran pers Kantor Staf Presiden yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 17 September.

Moeldoko mengatakan, di tengah ancaman intoleransi saat ini, pemimpin bangsa sepatutnya mengambil pelajaran dari apa yang sudah ditanamkan oleh para pendahulu, salah satunya adalah Gus Dur.

"Kita sudah melihat bagaimana Gus Dur dulu sangat menjunjung perdamaian dan bisa menyatukan keberagaman. Semangat itu harus dijaga, jangan sampai dirusak oleh munculnya paham-paham baru," ujarnya.

Selain berziarah ke makam Gus Dur, Moeldoko juga mengenang masa SMA dengan mengunjungi sekolahnya, yakni SMAN 2 Jombang.

Pada kesempatan itu, selain bertemu dengan guru dan teman-teman seangkatan, dia juga memberikan motivasi pada siswa. Ia juga mengapresiasi pihak sekolah, yang sudah menjalankan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya harap prokes tetap dijalankan dalam pembelajaran tatap muka. Jangan sampai COVID-19 naik lagi, nanti kalian sekolah dari rumah terus, dan jadi generasi gawai," ujar dia.

Di akhir kunjungan kerjanya, dia juga memantau langsung pelaksanaan vaksin COVID-19, di gedung serba guna Moeldoko Center. Ia berpesan agar masyarakat tidak lupa melaksanakan vaksin dosis kedua apabila sudah menerima dosis pertama.