Bagikan:

MEDAN - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar sebagai persiapan untuk menggelar pembelajaran tatap muka sekolah. 

"Pelaksanaan vaksinasi ini jangan hanya hari ini saja, tetapi berlanjut hingga tercapai target seluruh pelajar SMP se-Kota Medan," ujar Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Kamis, 16 September.

Pelaksanaan vaksinasi di Kota Medan terus digalakkan termasuk untuk peserta didik. Bobby Nasution menjelaskan vaksinasi bagi peserta didik dilakukan di SMPN 23 dan SMPN 1 Medan yang usianya di atas 12 tahun.

“Pelaksanaan vaksinasi di SMPN 23 Medan sendiri telah diikuti oleh siswa SMPN 3, 4, 6 dan 8 yang masing-masing mengirimkan 200 siswanya untuk divaksin,” kata dia.

“Saya berharap kegiatan vaksinasi ini bukan hanya sekedar seremonial saja namun benar-benar terus dilakukan. Karena jika seluruh siswa sudah divaksin, prokes di sekolah ketat, Insyaallah pembelajaran tatap muka terbatas bisa dilakukan,” sambung Bobby Nasution. 

Sorotan Jokowi

Progres vaksinasi di Sumatera Utara menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Presiden menyoroti adanya ketimpangan angka vaksinasi di daerah wilayah Sumut dan meminta agar segera diperbaiki.

Awalnya, Jokowi mengatakan capaian vaksinasi bagi lansia di Sumut cukup bagus meski baru mencapai 24 persen. 

"Masuk ke vaksinasi, di Sumut secara umum 26 persen, lansia meskipun 24 persen saya anggap sudah lumayan karena yang lain masih ada yang 15," kata Jokowi di rumah dinas Gubernur Sumut, Medan, Kamis, 16 September. 

Jokowi kemudian menyampaikan pesan untuk berhati-hati karena adanya ketimpangan vaksinasi di daerah-daerah wilayah Sumut. Jokowi menyebut ada daerah yang sudah 82 persen warganya divaksin, tapi ada daerah lain yang hanya 7 persen. 

"Kemudian hati hati, tadi Panglima TNI sudah menyampaikan ada gap ada kota kota tertentu dengan kabupaten kota yang ada. Yang angkanya sangat jauh, 82 persen sampai 7 persen," kata Jokowi.

Dari data yang dipaparkan Jokowi, daerah di Sumut yang tingkat vaksinasinya mencapai 82 persen yaitu Kabupaten Pakpak Bharat. Sementara untuk daerah yang vaksinasi warganya masih 7 persen adalah Kabupaten Nias Selatan.

Jokowi menyebut tingkat vaksinasi yang tinggi di suatu daerah merupakan hal baik. Namun, tidak boleh ada ketimpangan yang sangat jauh antar setiap daerah. 

"Hati hati. Karena kita ini tidak bisa sendiri, misalnya Pematangsiantar, paling baik 100 persen. Tapi kanan kirinya masih 14 persen, nggak ada artinya," ujar Jokowi.

Jokowi kemudian mendorong kepala daerah yang masih rendah tingkat vaksinasi untuk segera memperbaiki. Jokowi meminta Pangdam I/BB dan Kapolda Sumut untuk membantu melakukan vaksinasi di daerah itu.