Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah ini sejak tiga pekan lalu mengikuti aturan dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"PTM di Kota Medan sudah berjalan dengan aturan dan prokes yang ketat. Kita akan terus pantau pelaksanaannya," ujar Bobby Nasution usai meninjau pelaksanaan PTM di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Medan dikutip Antara, Selasa, 26 Oktober.

Bobby Nasution mendampingi kunjungan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim guna memastikan pelaksanaan PTM menerapkan prokes yang ketat.

Salah satu penerapan prokes yakni jumlah pelajar setiap kelas dibatasi 10 orang dengan waktu belajar di ruang kelas hanya diperbolehkan dua jam per hari.

"Sesuai arahan Menteri Dikbudristek untuk SMP jumlah siswa setiap kelas sudah bisa kita tambah dari awal dibukanya PTM ini hanya 10 orang siswa," kata dia.

Bobby Nasution juga mengatakan pelajar SMP yang bisa mengikuti PTM mereka yang sudah mendapat suntikan vaksin COVID-19.

Pelajar yang belum divaksin atau tidak mendapatkan izin orang tua untuk ikut PTM, katanya, tetap bisa mengikuti pembelajaran secara "hybrid" atau kombinasi tatap muka dan tatap maya di seluruh SMP di Kota Medan.

"Untuk mengawasi secara ketat prokes di sekolah, saya telah meminta seluruh sekolah wajib memiliki dan mengaktifkan Tim Satgas COVID-19 Sekolah," kata Bobby.

Meskipun saat ini Kota Medan menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, katanya, semua kalangan masyarakat tetap harus mewaspadai penularan COVID-19 karena pandemi masih terjadi.

"Sebab kita tetap waspada dengan penyebaran COVID-19, meski saat ini Kota Medan status PPKM level 2," ujar Bobby Nasution.