JAKARTA - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke Laut Timur pada hari Rabu, kata Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan (JCS).
Jenis rudal tak dikenal ditembakkan dari daerah pedalaman tengah Utara pada Rabu sore waktu setempat. Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang menganalisis rincian untuk informasi tambahan, kata JCS dalam sebuah rilis.
"Militer kami mempertahankan postur siap siaga penuh dalam kerja sama erat dengan AS," kata JCS, mengutip Korea Times 15 September.
Rincian lebih lanjut tidak segera tersedia, seperti di mana tepatnya rudal ditembakkan dan jangkauan penerbangannya.
Penembakkan ini adalah peluncuran rudal balistik kedua oleh Korea Utara sepanjang tahun ini, atau uji senjata utama kelima yang diketahui jika yang melibatkan rudal jelajah. Penembakan ini terjadi hanya tiga hari setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh jenis baru pada akhir pekan lalu.
Terpisah, otoritas Jepang melalui Kementerian Pertahanan menyebut rudal-rudal tersebut tidak memasuki wilayahnya. Sementara, penjaga panjat Jepang mneyebut, proyektil rudal tersebut diyakini jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
"Peluncuran rudal balistik dan proyektil lain Korea Utara baru-baru ini merupakan masalah serius bagi Jepang dan komunitas internasional secara keseluruhan," sebut Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, melansir Kyodo News.
BACA JUGA:
Buntut dari uji coba penembakkan Korea Utara kali ini, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengutuk dan menyebutnya keterlaluan, seperti mengutip Reuters. Baik PM Suga dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan sesi dewan keamanan nasional mereka untuk membahas peluncuran tersebut, menurut kantor mereka.