JAKARTA - Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak menengah ke Laut Timur pada hari Senin, kata militer Korea Selatan, peluncuran rudal pertama rezim Pyongyang tahun ini.
Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran proyektil, yang diduga sebagai rudal balistik jarak menengah, sekitar pukul 12 siang dari wilayah Pyongyang tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Dalam persiapan menghadapi peluncuran tambahan, militer kami telah memperkuat pemantauan dan kewaspadaan kami sambil berbagi informasi tentang rudal Korea Utara dengan pihak AS dan Jepang dan mempertahankan sikap siaga penuh," kata JCS, melansir The Korea Times 6 Januari.
Peluncuran itu terjadi saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Seoul untuk berunding dengan mitranya Seoul tentang upaya untuk mencegah ancaman Pyongyang, di tengah kekacauan politik di Negeri Ginseng terkait kisruh politik yang dipicu oleh pemberlakuan darurat militer oleh Presiden Yoon Suk-yeol 3 Desember lalu.
Ancaman terbaru juga muncul dua minggu sebelum Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menjabat pada 20 Januari.
Diketahui, Korea Utara terakhir kali menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada 5 November, tepat sebelum pemilihan Presiden AS.
BACA JUGA:
Dalam pertemuan partai akhir tahun, Korea Utara menyatakan akan melaksanakan strategi penanggulangan "terberat" terhadap Amerika Serikat, dengan mengklaim kerja sama militer antara Korea Selatan, AS dan Jepang telah berkembang menjadi "blok militer untuk agresi."