Bagikan:

JAKARTA - Kelompok militan Palestina Hamas dan Israel belum sepakat mengenai nama dan jumlah sandera yang akan dibebaskan, saat perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik tersebut dilanjutkan.

Seorang pejabat Hamas mengatakan kelompok itu telah menyetujui daftar 34 sandera Israel yang akan dikembalikan sebagai bagian dari kesepakatan.

Pejabat Hamas memberikan salinan daftar yang menunjukkan nama-nama 34 sandera yang disetujui untuk dibebaskan dalam setiap kemungkinan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel kepada Reuters pada Hari Minggu, seperti dikutip Senin 6 Januari.

Namun, Israel membantah Hamas telah menyetujui daftar 34 sandera yang akan dibebaskannya dalam tahap pertama dari kesepakatan pembebasan sandera.

"Hingga saat ini, Hamas belum memberikan daftar sandera," kata Kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Times of Israel.

Menurut Channel 12, Hamas menyerahkan sebuah daftar, namun tidak menyebutkan siapa yang masih hidup dan siapa yang tidak.

Gencatan senjata Hamas dengan Israel terus diupayakan di Doha dengan mediator Amerika Serikat, Qatar dan Mesir, sebelum pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden pada 20 Januari mendatang.

Pekan lalu, negosiator Israel dikirim pada Hari Jumat untuk melanjutkan pembicaraan di Doha. Di hari yang sama, Hamas mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin, tetapi tidak jelas seberapa dekat kedua belah pihak.

Seorang pejabat Hamas mengatakan, setiap kesepakatan untuk mengembalikan sandera Israel akan bergantung pada kesepakatan bagi Israel untuk menarik diri dari Gaza dan gencatan senjata permanen atau mengakhiri perang.

"Namun, hingga saat ini, pendudukan tetap bersikukuh pada kesepakatan mengenai masalah gencatan senjata dan penarikan pasukan, dan belum membuat langkah maju apa pun," kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim.

Di sisi lain, seorang pejabat Israel menilai, hambatan utama dalam perundingan adalah jumlah dan nama sandera yang akan dibebaskan dalam putaran pertama, dari gencatan senjata dua tahap yang direncanakan.

Israel, kata pejabat itu, tidak yakin mengenai putara kedua, sehingga berupaya memaksimalkan jumlah sandera yang dibebaskan pada putaran pertama.

"Kami berharap ini akan membawa momentum bagi kesepakatan lain," kata pejabat tersebut, seraya menambahkan Hamas "tidak akan membebaskan semua orang. Mereka tidak tertarik untuk melakukan hal itu. Kecuali Israel mengatakan bahwa ini adalah akhir dari perang, dan Israel tidak akan mengatakannya."