Bagikan:

JAKARTA - Material tanah lumpur imbas dari penggalian saluran air di Jalan Cempaka Putih Barat XXVI, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat masih terlihat menumpuk di jalan dan menutupi trotoar. Ternyata, kondisi tersebut sudah menjadi perhatian warga setempat. Warga merasa aktivitasnya terganggu, dan dianggap membahayakan pejalan kaki serta pengguna motor.

Utomo, Ketua RT 05/012 mengatakan, penumpukan lumpur di trotoar sangat memprihatinkan. Khawatir, kata Utomo, lumpur yang sudah berserakan selama tiga hari itu bisa mencelakakan pengguna jalan, dan tidak enak dipandang.

"Harusnya material ini langsung di angkut dan tidak dibiarkan di sini. Ini sudah tiga hari tidak kunjung diangkut," kata Utomo kepada wartawan di lokasi penumpukan lumpur, Selasa 14 September.

Dampak lumpur hasil pengerukan pembuatan saluran yang ditaruh di pedestrian it justru merugikan pejalan kaki. Pasalnya, pejalan kaki harus berjalan di atas bahu jalan yang sangat membahayakan.

"Ini jalan besar, kalau tertabrak kendaraan lain gimana nantinya. Kita harap ini segera di selesaikan masalah lumpur. Alat berat eskavator jangan ditaruh di atas pedestrian, apalagi ini belum dua tahun di bangun," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksie (Kasie) Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Pusat, Martinet Feelix mengaku pihaknya belum melakukan pengecekan lapangan secara langsung.

Dikatakannya, proyek pembangunan saluran tersebut bisa saja dibatalkan dan melaporkan ke Kepala Suku Dinas (Kasudin) SDA Jakarta Pusat terkait maraknya keluhan pejalan kaki.

Dilaporkan, sejumlah pejalan kaki di wilayah Cempaka Putih Barat mengeluhkan adanya pembangunan saluran. sebab, pedestrian yang biasa digunakan perjalan kaki tertutup material lumpur dan alat berat di Jalan Cempaka Putih Barat XXVI, Jakarta Pusat.

Rian (26), salah satu pejalan kaki yang kerap melintas di daerah tersebut, mengaku sangat menyayangkan pembangunan saluran tidak diikuti dengan menjaga kenyamanan bagi pejalan kaki.

"Itu bisa dilihat, lumpur asal main taruh, alat berat juga. Bangun boleh saja tidak masalah tapi jangan seperti ini yang terbilang asal-asalan," keluh Rian di lokasi yang sama.