JAKARTA - Otoritas Turki mengumumkan berhasil mengurangi limbah yang terbuang ke lingkungan, seiring dengan inisiatif 'Zero Waste' yang diluncurkan oleh Ibu Negara Emine Erdogan pada tahun 2017 lalu.
Menteri Lingkungan Hidup dan Perencanaan Kota Murat Kurum mengumumkan bahwa negara itu mendaur ulang sekitar 24,2 juta ton kertas, plastik, kaca dan sampah organik, mengembalikannya ke perekonomian.
Mengutip Daily Sabah 12 September, dalam sebuah wawancara Kurum mengatakan 16,5 juta ton kertas, 4,1 juta ton plastik, 1,7 juta ton kaca, 0,4 juta ton logam dan 1,5 juta ton sampah organik didaur ulang oleh berbagai fasilitas yang dilisensikan oleh kementeriannya.
Proyek Zero Waste bertujuan untuk meningkatkan tingkat daur ulang Turki menjadi 35 persen pada tahun 2023, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 100.000 orang di industri daur ulang, menghemat hingga 2,3 miliar dolar AS setiap tahun. Menarikanya, program ini juga diminati oleh kalangan swasta di Turki.
"Dari lembaga sektor publik hingga kotamadya dan industrialis, banyak orang dan lembaga mendukung proyek ini dan dengan cepat mengadopsinya. Kami menetapkan kalender aplikasi dengan peraturan baru, dan sejak tahun lalu, mengeluarkan sertifikat nol limbah bagi mereka yang beralih ke model daur ulang ini," terang Kurum.
Untuk mendukung program ini, pemerintah telah memberikan pelatihan untuk 12,5 juta orang tentang praktik tanpa sampah sejauh ini. Sementara, sekitar 100.000 lembaga publik, serta beberapa kotamadya, telah beralih ke kebijakan nol sampah, mulai dari memotong sampah hingga memilahnya dengan benar di sumbernya untuk tujuan daur ulang.
Turki menggunakan sekitar 10 juta ton kemasan kaca, plastik, aluminium dan logam setiap tahun. Program Zero Waste dipandang sebagai alat untuk menurunkan angka-angka ini, terutama pada saat memerangi perubahan iklim.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, program ini Zero Waste ini bertujuan untuk mempromosikan penggunaan sumber daya planet yang terbatas secara efisien, yang bertujuan untuk mengekang dan bahkan menghilangkan limbah dengan memisahkannya dari sumbernya untuk didaur ulang.
Program ini pertama kali diluncurkan di Kompleks Presiden Beştepe dan mulai berlaku di berbagai kementerian pemerintah selama tahun 2017, kemudian menyebar ke kota dan sejumlah perusahaan swasta dan lembaga publik tertentu, termasuk sekolah hingga rumah sakit.