Wapres Mike Pence dan Sederet Anggota Partai Republik Lain Mulai Tak Sejalan dengan Trump yang Antimasker
Presiden AS Donald Trump (Instagram/@RealDonaldTrump)

Bagikan:

JAKARTA - Lonjakan angka kasus COVID-19 di beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) turut disertai pembludakan di rumah-rumah sakit. Tak seperti di bulan-bulan awal pandemi, kali ini wilayah selatan dan barat yang terkena dampak paling parah.

Meski terdapat lonjakan baru infeksi COVID-19 di banyak daerah, serta terlepas dari rekomendasi ahli kesehatan pemerintahannya sendiri, Presiden AS Donald Trump dengan tegas menolak mengenakan masker. Bahkan, akhir bulan lalu, Trump mengejek calon presiden, sekaligus saingannya, Joe Biden karena mengenakan masker di depan umum.

Beberapa pejabat tinggi Demokrat, termasuk Joe Biden dan Ketua DPR Nancy Pelosi, dengan keras menyerukan presiden untuk mengeluarkan mandat penggunaan masker nasional. Selama akhir pekan lalu, Pelosi mengatakan arahan nasional tentang penggunaan masker sudah lama tertunda.

Ia menambahkan bahwa Trump harusnya jadi contoh untuk masyarakat dalam menghalau virus lewat penggunaan masker. Pekan lalu, Joe Biden juga mengatakan, jika ia terpilih sebagai presiden pada November, ia akan berusaha menggunakan kekuatan federal untuk mewajibkan semua warga Amerika mengenakan masker di tempat-tempat umum.

Republik yang "membelot" dari Trump

Melansir New York Times, Kamis, 1 Juli, pentingnya penggunaan masker juga telah disadari oleh Wakil Presiden AS Mike Pence. Secara tiba-tiba dan dengan teratur, Pence menggunakan masker dan merekomendasikan penggunaan masker.

Gubernur Arizona Doug Ducey yang juga anggota Partai Republik, menghadapi wabah COVID-19 yang tidak terkendali di negara bagiannya. Ia terus mengimbau masyarakat agar menggunakan masker saat berada di tempat umum.

Awalnya, banyak anggota Partai Republik mengikuti jejak Trump, yaitu menolak penggunaan masker. Tetapi baru-baru ini imbauan mengenakan masker mulai datang dari segala arah. Dari anggota senat, dari anggota Partai Republik yang tidak lagi menjabat di pemerintahan, dan dari mereka yang negara bagiannya mengalami peningkatan kasus COVID-19.

Pada Selasa, 30 Juni, Senator Lamar Alexander dari Tennessee, yang juga Ketua Komite Kesehatan Senat Republik, memohon agar Trump menggunakan masker. Ia juga ingin perpecahan partisan antara pengguna masker dan tidak dapat diakhiri. Beberapa anggota Partai Republik menyembunyikan maskernya karena Trump menolak memakainya.

Senator Mitch McConnell dari Kentucky, yang kerap menggunakan masker di depan umum, mengatakan bahwa harus menghilangkan stigma penggunaan masker. "Mengenakan masker bukan tentang melindungi diri kita sendiri. Ini tentang melindungi semua orang yang kita temui," katanya.

Dennis Bonnen, pembicara Partai Republik dari Dewan Perwakilan Rakyat Texas, telah terang-terangan berbicara tentang perlunya mengenakan masker untuk membuka kembali perekonomian negara. "Sudah waktunya berdiri melawan penentang masker yang berbicara keras tetapi bertindak tidak bertanggung jawab," katanya dalam sebuah pernyataan.

Para anggota Partai Republik lainnya juga mengemukakan penggunaan masker, termasuk Gubernur Maryland Larry Hogan dan Gubernur Ohio Mike DeWine. Mereka juga secara rutin memakai masker dan mendesak konstituen mereka untuk melakukan hal yang sama.

Pejabat Demokrat sudah lama mendukung penggunaan masker, berdebat selama berbulan-bulan menyatakan bahwa ada benda berharga yang mampu memperlambat penyebaran virus, terutama di dalam ruangan dan di tempat-tempat ramai di mana social distancing tidak memungkinkan.

"Kami telah berusaha untuk bekerja melawan hambatan keberpihakan pada masker," kata Gubernur California Gavin Newsom.