Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin besar umat Katolik, Paus Fransiskus mendesak seluruh awak media Katolik, terutama di di Amerika Serikat (AS) bekerja sama mengatasi ketidakadilan dan rasisme. Hal itu diungkap Paus Fransiskus pada Selasa, 30 Juni.

Permintaan ini jadi respons Paus Fransiskus terkait gerakan Black Lives Matter (BLM) yang tengah berlangsung di pelosok dunia. Melansir Associated Press, pesan Paus Fransiskus dalam konferensi virtual jurnalis Katolik tak lain supaya mereka yang bergabung di dalam media ikut menjembantani semangat antirasisme.

Tak hanya itu. Dia pun turut mendoakan para jurnalis katolik supaya bijaksana dan dibimbing langsung oleh Roh Kudus selama bekerja di lapangan. "Bekerja secara efektif mengatasi penyakit rasisme, ketidakadilan dan ketidakpedulian yang menjelekkan wajah keluarga kita bersama," ucap Paus Fransiskus.

Sebelumnya, Paus Fransiskus telah berbicara terkait kematian kulit hitam George Floyd pada 25 Mei yang menjadi pemicu gerakan BLM. Dalam komentarnya, Fransiskus mengecam dan memprotes tindakan polisi Minneapolis yang disebutnya sebagai dosa rasisme.

"Kita tidak bisa menutup mata kita terhadap segala bentuk rasisme atau pengucilan, sambil berpura-pura membela kesucian setiap kehidupan manusia," tambahnya.

Seperti diketahui, Floyd yang berusia 46 tahun meninggal setelah seorang perwira polisi kulit putih berlutut di leher Floyd selama delapan menit. Saat itu, Floyd yang terengah-engah berucap bahwa dirinya tak bisa bernapas. Petugas yang membunuhnya, Derek Chauvin didakwa ancaman hukuman penjara hingga 40 tahun.

Beberapa di antara pengunjuk rasa yang berpartisipasi dalam aksi BLM terdapat pula para pastor, uskup, dan aktivis perdamaian katolik. Oleh sebab itu, masalah ini menjadi perhatian Paus Fransiskus dan media di Vatikan.