Ketika Dua Negara Bagian dengan Lonjakan COVID-19 Tertinggi di AS Terapkan Aturan yang Berbeda
Ilustrasi foto (Vital Sinkevich/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat California dan Florida mengambil pendekatan berbeda untuk membuka kembali daerahnya di tengah lonjakan COVID-19. Kedua negara bagian di Amerika Serikat (AS) tersebut merupakan dua daerah yang mengalami lonjakan tinggi kasus COVID-19.

Melansir CNN, Rabu, 1 Juli, Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan tak ada alasan kembali ke langkah pembatasan kegiatan yang ketat. Sementara, Gubernur California Gavin Newsom, mengisyaratkan akan melakukan pembatasan kegiatan yang lebih ketat, terutama kegiatan di pantai dan perayaan Hari Kemerdekaan AS pada akhir pkean ini.

Setidaknya, 19 daerah telah menghentikan kegiatan untuk sementara. Bahkan, beberapa di antaranya mengurungkan rencana pembukaan sebagai tanggapan terhadap lonjakan infeksi baru. Terdapat 222 ribu kasus COVID-19 di California. Pada Selasa, 30 Juni, otoritas setempat mengumumkan terdapat 6.367 kasus baru, jumlah tertinggi kedua di negara bagian tersebut sejak pandemi dimulai.

Saat liburan akhir pekan semakin dekat, Gubernur California memperingatkan bahwa pertemuan keluarga adalah masalah terbesar. Pertemuan keluarga, di mana para keluarga besar berkumpul cenderung menjadi tempat di mana orang-orang membiarkan perlindungan diri mereka menurun.

"Bukan hanya bar, bukan hanya di jalan-jalan dengan orang-orang melakukan aksi protes dan semacamnya," kata Newsom, membahas bagaimana virus nantinya dapat menular.

Newsom berulang kali berjanji akan membuka kembali negara namun bisa saja tutup kembali jika diperlukan. Menanggapi pertanyaan tentang pantai-pantai yang ditutup di Los Angeles pada perayaan Hari Kemerdekaan, pihaknya juga mengisyaratkan bahwa pantai-pantai di area lainnya di California juga memiliki aturan yang sama. 

Aturan lebih longgar

Sementara itu, Gubernur Florida meyakinkan khalayak bahwa otoritas terkait dapat menangani kenaikan kasus COVID-19 dengan baik. Ia juga menambahkan bahwa tidak perlu lagi menutup toko dan restoran.

"Kita tidak akan kembali menutup. Maksud saya, orang melakukan kegiatan bisnis bukan karena ada dorongan. Saya pikir ketika melihat banyak kelompok anak muda, banyak dari merekan melakukan interaksi sosial dan hal itu wajar," kata DeSantris.

Namun, satu hal. DeSantis berpesan kepada penduduk Florida, terutama yang lebih muda, agar melindungi orang-orang yang rentan tertular COVID-19. Orang-orang yang paling rentan terkena COVID-19 adalah mereka para lansia.

"Anda memiliki tanggung jawab untuk tidak melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang rentan tertular," katanya.

Organisasi kesehatan di AS, CDC, mendesak semua orang untuk mengenakan masker kain di depan umum, terutama jika si pemakai tidak sengaja terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala. Dr. Deborah Birx, koordinator gugus tugas COVID-19 AS juga mengatakan bahwa semakin banyak bukti bahwa masker dapat mencegah pemakainya dari penularan.

"Masker sangat penting," kata Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci, saat sidang komite Senat. 

"Orang-orang harus bisa saling melindungi. Apa pun yang dari penggunaan masker, apakah itu memberikan masker gratis atau mekanisme lain, aku sepenuhnya mendukung," tukas Fauci.