Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyatakan, partainya siap menjalankan program pemerintah, khususnya dalam masa pandemi COVID-19 ini.

Hal itu dikatakan Viva terkait rencana PAN setelah gabung ke dalam koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Saat ini kita harus membantu agar pandemi COVID-19 segera usai dan program percepatan pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan secara akseleratif. Agar kita dapat hidup normal kembali, terbukanya lapangan pekerjaan, dan naiknya daya beli masyarakat," ujar Viva kepada VOI, Kamis, 2 September.

PAN berjanji bersama parpol koalisi untuk serius mensukseskan program pemerintah dan melayani rakyat Indonesia.

"PAN bersama koalisi partai pemerintah akan serius menjalankan seluruh program pemerintah dan melayani rakyat," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan peran partainya sebagai jembatan antara umat Islam dan pemerintah. Sebab, ada kesan pemerintah jauh dari umat Islam. Padahal, menurut dia, anggapan tersebut tidak benar.

"Harus ada yang menjembatani. Ada solidarity maker. Ada kesan bahwa pemerintah itu sebagian, jauh dengan Islam. Saya mengatakan tidak, boleh juga ada yang enggak setuju, namanya demokrasi," kata Zulkifli saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN, Selasa, 31 Agustus.

"Buktinya apa? Buktinya itu, Pak Jokowi memilih wakil presidennya itu tokoh Islam nomor satu, Kiai Ma'ruf Amin itu Ketua Majelis Ulama Indonesia," lanjutnya.

Alasan berikutnya, pemerintah memilih tokoh-tokoh Islam bergabung dalam kabinet. Zulkifli mencontohkan, Mahfud MD yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.

"Pak Mahfud MD ini cendekiawan muslim, tokoh KAHMI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ya kan? Itu Menko Polhukam, jabatannya enggak sembarangan," ucap Zulkifli.

Selain Mahfud, Zulkifli juga menyebut Muhadjir Effendy, tokoh Muhammadiyah yang menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Oleh karena itu, ia berpandangan, pemerintah dikelilingi oleh tokoh-tokoh Islam. Dengan demikian tidak benar pemerintah jauh dari umat Islam.

Lebih jauh Zulkifli mengatakan, pemerintah mendengarkan aspirasi dari PAN sebagai partai berlandaskan Islam terbuka. Maka, PAN akan mengambil peran sebagai jembatan antara pemerintah dan umat Islam.

"Pendapat-pendapat kita juga didengar. Oleh karena itu, kita ingin PAN ini bisa menjembatani yang menjadi kendala itu. Mudah-mudahan. Namanya usaha kan. Kita ini sebangsa setanah air," tutur Zulkifli.