Bantah Berkhianat, Ini Alasan PAN Gabung Koalisi Jokowi
Ketum PAN Zulkifli Hasan saat pertemuan koalisi Jokowi di Istana beberapa waktu lalu (Youtube Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA -  Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan resmi bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam Rakernas II.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi, mengatakan bergabungnya PAN ke koalisi bukan tiba-tiba. Pasalnya, sejak masa reformasi partai yang diketuai Zulkifli Hasan itu selalu mendukung pemerintahan.

"PAN gabung pemerintah bukan hal yang aneh, karena sejak 1999 dari masa pemerintahan BJ Habibie kemudian Abdurrahman Wahid, Megawati sampai SBY dan Jokowi sebagai presiden periode pertama PAN selalu jadi parpol koalisi pemerintah," ujar Viva dalam diskusi virtual, Kamis, 2 September.

Ada pun alasan PAN keluar dari masa pemerintahan Presiden Jokowi pada periode pertama, lantaran mendukung pasangan calon Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Di mana keduanya kini juga merupakan menteri Jokowi.

"Kalau kemudian pertanyaannya kenapa pada waktu pemerintahan Jokowi keluar dari partai koalisi, jawabannya adalah menjelang pemilu 2019 PAN memilih pasangan calon yang berbeda dengan partai koalisi. Jadi pada saat Pilpres itu pasangan capres dan cawapres berbeda maka PAN izin pamit undur diri dari kabinet," jelas Viva.

Viva pun membantah PAN mengkhianati Jokowi di periode pertama kala itu. Pun meninggalkan partai oposisi yang sedari Pemilu 2019 berjalan bersama untuk memilih bergabung kembali di pemerintahan.

"Bukan soal pengkhianat, politik dua kali atau tiga kaki, bukan tapi semata-mata karena menjaga martabat politik agar demokrasi memiliki kualitas dan sekarang Partai Amanat Nasional bergabung dengan partai koalisi pemerintah," kata Viva.