JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan resmi bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam Rakernas II yang digelar di Rumah PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Agustus.
Viva menyatakan, bergabungnya PAN ke koalisi partai pemerintahan Jokowi sebagai bentuk pengabdian kepada negeri.
"Kalau kemudian pertanyaannya kenapa pada waktu pemerintahan Jokowi keluar dari partai koalisi, jawabannya adalah menjelang pemilu 2019 PAN memilih pasangan calon yang berbeda dengan partai koalisi. Jadi pada saat Pilpres itu pasangan capres dan cawapres berbeda maka PAN ijin pamit undur diri dari kabinet," jelas Viva.
"Bukan soal pengkhianat, politik dua kali atau tiga kaki, bukan tapi semata-mata karena menjaga martabat politik agar demokrasi memiliki kualitas. Dan sekarang Partai Amanat Nasional bergabung dengan partai koalisi pemerintah," kata Viva.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, Andriadi mengingatkan, PAN musti membuat hitungan politik yang tepat jika bergabung dengan koalisi pemerintah, bergeser dari parpol oposisi menjadi parpol pendukung pemerintah (koalisi).
Pasalnya, bergabungnya PAN dengan koalisi pemerintah, dengan harapan disuguhkan kue politik "menteri" dalam pemerintah sama dengan saat periode pertama Jokowi 2014 - 2019.
Sementara, lanjutnya, harapan Zulkifli Hasan kedepan dengan bergabung koalisi pemerintah akan berdampak baik dan peningkatan elektoral suara pemilu tahun 2024.