Bagikan:

JAKARTA - Kalangan dokter Australia pada Hari Kamis memperingatkan, rumah sakit di negara itu tidak siap untuk mengatasi rencana pembukaan kembali pemerintah, sekalipun dengan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, karena beberapa negara bagian bersiap untuk beralih dari strategi penekanan virus ke hidup dengan COVID-19.

Asosiasi Medis Australia (AMA) mengatakan, sistem kesehatan berada dalam bahaya terkunci ke dalam siklus krisis permanen, menyerukan pemodelan baru untuk memeriksa apakah tingkat staf di rumah sakit dapat menahan lonjakan kasus infeksi COVID-19, seiring dengan pelonggaran penguncian.

"Jika Anda telah membuka diri dan belum melihat jaring pengaman atau rakit penyelamat yang kami miliki, kami mungkin akhirnya mencoba mendorong lebih banyak orang ke rakit penyelamat dan membalikkan mereka," ujar Wakil Presiden AMA Chris Moy kepada penyiar ABC, seperti mengutip Reuters Kamis 2 September.

Australia pada bulan Juli meluncurkan rencana empat tahap kembali ke kebebasan yang lebih besar, ketika negara mencapai vaksinasi 70 persen - 80 persen. Tetapi, Queensland dan Australia Barat yang bebas virus mengatakan mereka mungkin tidak mengikuti rencana itu, karena kesepakatan dibuat ketika kasus infeksi COVID-19 di New South Wales jauh lebih rendah.

New South Wales pada Hari Kamis melaporkan 1.288 kasus baru yang didapat secara lokal, tepat di bawah level tertinggi pandemi 1.290 yang terjadi pada Hari Senin, dengan mencatat tujuh kematian baru.

Sebanyak 957 orang dirawat di rumah sakit, naik dari 698 seminggu yang lalu, sementara kasus di unit perawatan intensif (ICU) melonjak hampir 40 persen menjadi 160, 64 di antaranya membutuhkan ventilasi.

Pihak berwenang Australia melipatgandakan jumlah ventilator perawatan intensif negara bagian menjadi 2.000 awal tahun lalu, tetapi asosiasi medis Moy mengatakan, pemerintah perlu fokus pada staf rumah sakit sebelum melonggarkan aturan penguncian.

"Bukan hanya jumlah ventilator, bukan jumlah unit IC, tetapi jumlah staf dan orang-orang yang harus menangani ini ketika kami buka," tandasnya.

Sementara itu, Kasus yang melonjak memaksa Victoria pada Hari Rabu untuk bergabung dengan New South Wales dalam meninggalkan target nol COVID-19, dengan kedua negara bagian sekarang menargetkan vaksinasi cepat, setelah sebelumnya gagal memadamkan wabah varian Delta, termasuk setelah penguncian selama berminggu-minggu.

Kasus baru di Victoria melonjak menjadi 176 pada hari Kamis, kenaikan harian terbesar tahun ini, dari 120 sehari sebelumnya. Secara total, Australia mencatat 56.500 kasus infeksi dengan 1.019 kematian sejak pandemi COVID-19.

Sedangkan untuk vaksinasi, sejauh ini Australia baru sekitar 36 persen orang di atas 16 tahun yang telah menerima vaksin COID-19 lengkap, jauh di bawah sebagian besar negara yang sebanding.