Bagikan:

JAKARTA - Jika tidak ada aral melintang, hingga akhir tahun ini Rusia akan menerima lebih dari 200 pesawat dan helikopter baru maupun yang sudah ditingkatkan kemampuannya, mulai dari mesin, aviasasi hingga persenjataan.

Salah satu yang mengalami peningkatan kemampuan tempur adalah Helikopter Mi-28NM. Mengutip TASS 27 Agustus, helikopter ini mendapatkan amunisi baru yang disebut-sebut menggabungkan kemampuan beberapa roket udara S-13 122mm, yakni S-13B.

Roket S-13B terbaru dapat dimasukkan dalam persenjataan standar pesawat tempur Sukhoi dan helikopter serang Mi-28NM 'Night Hunter', ujar Direktur Eksekutif Perusahaan Riset dan Produksi Tecmash (bagian dari Grup Technodinamika dalam perusahaan teknologi negara Rostec ) Alexander Kochkin di sela-sela forum Army-2021 beberapa waktu lalu.

"Penggunaan roket pada berbagai jenis pesawat dan helikopter membutuhkan penerimaan mereka, satu set uji coba penerbangan khusus pada setiap pesawat. Sekarang, sistem roket NAR S-13 telah diterima untuk operasi pada Su-24M, Su Pesawat -25, Su-35, Su-30MK2, Yak-130 dan MiG-29BM serta helikopter Mi-28N," paparnya.

mil mi-28nm
Helikopter Mil Mi-28NM. (Wikimedia Commons/Dmitry Terekhov)

"Amunisi baru ini menggabungkan kemampuan beberapa roket dari persenjataan roket udara S-13 122mm," sambung Kochkin.

Dibandingkan dengan amunisi S-13T dan S-13OF, roket udara S-13B memiliki unit aktivasi tiga posisi yang diaktifkan, sebelum memicu ledakan instan, deselerasi hulu ledak.

“Jika sakelar dihidupkan, ledakan instan, kita akan mendapatkan hasil yang mirip dengan efek yang dihasilkan oleh amunisi S-13OF. Ledakan akan terjadi di permukaan untuk menyerang perangkat tempur lapis baja ringan. Jika kita mengaktifkan perlambatan maksimum, efeknya akan mirip dengan dampak yang dihasilkan oleh roket S-13T," ungkap direktur eksekutif Tecmash.

Roket S-13B membawa hulu ledak yang ditingkatkan, sehingga mampu menyasar target seperti pesawat di hanggar, landasan pacu lapangan terbang dan target terlindungi lainnya, serta tentunya target sasaran di ruang terbuka

Sebelum roket S-13 B, Helikopter Mil Mi-28NM juga telah dibekali dengan rudal dan roket generasi berikutnya, termasuk bom berbagai kaliber, sebut Kepala Desainer Program Helikopter Tempur di Pusat Helikopter Nasional Mil dan Kamov (bagian dari Grup Helikopter Rusia dalam perusahaan teknologi negara Rostec) Vitaly Shcherbina.

mil mi-28nm
Helikopter Mil Mi-28NM. (Wikimedia Commons/Kirill Borisenko)

Untuk diketahui, Helikopter Mi-28NM melakukan penerbangan debutnya pada 12 Oktober 2016 dan merupakan versi upgrade dari helikopter tempur Mi-28N. Mi-28NM memiliki sistem kontrol ganda. Dibandingkan dengan Mi-28N di mana operator di kabin depan terbatas dalam kemampuan piloting, versi yang ditingkatkan menawarkan kemungkinan kontrol penuh dari kabin mana pun. Dan yang terbaru, Mi-28NM juga mampu berinteraksi dengan drone kamikaze.

"Dimasukkannya drone kamikaze dalam persenjataan udara tempur adalah salah satu bidang interaksi antara Mi-28NM dan UAV (kendaraan udara tak berawak)," tukas Shcherbina.

Berdasarkan skema ini, sebuah helikopter serang Mi-28NM dapat meluncurkan satu atau beberapa drone kamikaze dari papannya ketika memasuki area yang ditentukan, kepala desain menjelaskan.

"Setelah mendeteksi target musuh, awak helikopter mengeluarkan target akuisisi dan melakukan kontrol penghancuran mereka," pungkas Shcherbina.