JAKARTA - Ada-ada saja ulah pensiunan Angkatan Darat Inggris yang satu ini. Berdalih untuk membuat museum di resimennya berdinas dulu, ia malah memperdagangkan sumbangan kendaraan lapis baja dari sejumlah negara untuk kepentingannya.
Bukan tentara sembarangan, sebab pensiunan Mayor bernama Michael Whatley ini berdinas di satuan elite Household Cavalry, salah satu resimen tertua di Inggris dan pengawal resmi Ratu Elizabeth II.
Mengutip Sputnik 25 Agustus, Kementerian Pertahanan Inggris telah merilis foto-foto dari beberapa timbunan kendaraan lapis baja yang didapat secara tidak jujur Whatley dari donor asing.
Dalam persidangan 13 Agustus lalu, Michael Whatley mengaku bersalah atas tiga tuduhan pelanggaran di kantor publik. Dia dijatuhi hukuman dua tahun yang ditangguhkan bersama dengan 150 jam kerja sosial yang tidak dibayar, serta membayar biaya perkara sebesar 1.500 poundsterling.
Disebutkan, Whatley mendapatkan kendara-kendaraan lapis baja ini antara tahun 2001 hingga 2011, dengan membujuk tentara Jerman, Swedia hingga Museum Tank Nasional Belgia untuk memberinya total 24 kendaraan tempur lapis baja. Beberapa bahkan masih dilengkapi dengan persenjataan yang berfungsi.
Whatley mengklaim kendaraan itu dimaksudkan untuk dipamerkan di Museum Household Cavalry. Padahal, ia menjualnya atau memperdagangkannya dengan sesama pengumpul atau kolektor tank dan kendaraan lapis baja.
"Anda memalukan. Anda adalah orang yang sangat terhormat, seorang Mayor di salah satu resimen tertua di Angkatan Darat Inggris," kata Hakim Andrew Barnett kepada Whatley saat menjatuhkan hukuman.
"Anda seharusnya sangat malu dengan perilaku Anda. Saya tidak ingin meminimalkan efek tindakan seperti yang Anda lakukan terhadap kepercayaan publik terhadap tentara," Hakim Andrew Barnett.
Kendaraan lapis baja yang itu meliputi panser Saladin enam roda buatan Inggris dengan meriam kecepatan rendah 76mm, meriam serbu Infanterikanonvagn 91 Swedia dipersenjatai dengan meriam 90mm, hingga platform anti-pesawat gerak sendiri Flakpanzer Gepard yang membawa dua senjata anti-pesawat.
BACA JUGA:
Hukuman itu merupakan puncak dari penyelidikan yang sangat kompleks oleh Satuan Kriminal Ministry of Defence Police (MDP) yang melibatkan "kolaborasi terperinci dengan pihak berwenang di sejumlah negara Eropa," kata kepala unit Inspektur Detektif Raffaele D'Orsi.
"Pengakuan bersalah yang diajukan oleh Michael Whatley dan hukuman dari pengadilan mengirimkan sinyal yang jelas, kesalahan oleh mereka yang memegang posisi tepercaya di kantor publik, terutama di dalam Kementerian Pertahanan, tidak akan ditoleransi dan akan diproses melalui sistem hukum, terlepas dari bagaimana caranya, berlarut-larut itu perlu proses," tegas D'Orsi.