Seragam Sekolah Ludes Terbakar, 46 Anak Korban Kebakaran Kebon Kosong Absen PTM
Korban kebakaran Kebon Kosong di pengungsian. (Foto: Rizky Sulistio/ VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Puluhan pelajar sekolah korban kebakaran di RT 014/005, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat masih menunggu bantuan pakaian seragam sekolah dari Pemkot Jakarta Pusat.

Pasalnya, saat ini sejumlah sekolah sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah anak sekolah korban kebakaran berjumlah 46 orang pelajar. Dari jumlah itu terdiri dari 25 orang siswa/siswi Sekolah Dasar (SD), 9 orang siswa/siswi SMP dan 12 orang siswa/siswi SMA.

Dewi (40) salah satu orangtua siswa korban kebakaran Kebon Kosong mengatakan, peristiwa kebakaran ini sangat mengganggu proses belajar anaknya. Apalagi masalah buku pelajaran yang ludes terbakar.

"Semua buku-buku pelajaran terbakar semua, terus seragam sekolah ikut terbakar. Jadi engga bisa diselamatkan," katanya kepada VOI, Selasa 31 Agustus.

Dewi mengatakan, anaknya bernama Ardi Firmansyah masih duduk di bangku SMP kelas 8. Dirinya pun masih membutuhkan bantuan seragam dan buku pelajaran.

Dirinya menyayangkan atas kejadian kebakaran yang melanda rumahnya. Meski begitu, katanya, ia sudah melaporkan ke pihak sekolah dan akan mendapatkan bantuan buku baru.

"Saya harap pemerintah harus cepat tanggap ya untuk pendidikan. Karena kalau kebakaran itu kan engga bisa kita bawa semua, untuk menyelamatkan nyawa sendiri aja perjuangan banget. Jadi kalo soal sekolah harus di nomor satukan lah," harapnya.

Dewi pun meminta perhatian pemerintah agar lebih serius menangani masalah pendidikan bagi korban kebakaran maupun bencana lainnya.

"Terutama fasilitas sekolah seperti pensil dan pulpen itu kan harus beli ya. Saya punya anak bayi juga. Biasanya anak sekolah naik ojek ngeluarin ongkos. Suami kerja di pabrik, saya ibu rumah tangga," ujarnya.

Lebih lanjut, untuk sepatu sekolah, sambungnya, pihak Dinas Sosial sudah melakukan pendataan.

Sementara Atje (71), Ketua RW 005 menambahkan, terkait kebutuhan sekolah, pemerintah sudah melakukan peninjauan ke lokasi pengungsian dan memberikan bantuan.

"Alhamdulillah tadi malam pak camat dan pak lurah datang. Dari Dinas Sosial sudah memberikan tas dan seragam. Tapi kita masih butuhkan seragam sekolah tambahan untuk pelajar sekolah dan pampers untuk balita," katanya.