Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 20 orang simpatisan Rizieq Shihab yang diringkus anggota Jatanras dan Kamneg Polda Metro Jaya serta Polres Metro Jakarta Pusat diduga sebagai provokator. Pasalnya, mereka disinyalir melempar batu ke arah pihak kepolisian.

Waka Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo mengatakan, awalnya aparat kepolisian mencoba membubarkan massa yang memenuhi perempatan Coca Cola di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Tadi mereka menutup jalan lempar batu, lalu kami imbau untuk bubar, mundur, kami kasih tahu pengumuman sudah selesai. Kami persuasif kok," ujarnya di lokasi, Senin 30 Agustus.

Namun kata Setyo, saat dibubarkan, para massa malah melempar batu. Kemudian aparat polisi pun menangkap beberapa pihak yang diduga dari provokator aksi. Para massa simpatisan itu mengenakan pakaian serba putih.

Ada sekitar 20 orang diduga provokator diamankan dan dibawa ke Mapolda Metro Jaya. Selain itu, kendaraan massa juga diamankan polisi dan dibawa ke Mapolda Metro Jaya.

"Anggota banyak yang terluka ini dilempar batu. Ada beberapa ya dilempar batu tapi kena helm," jelasnya.

Beberapa simpatisan ada yang menyusup di Halte Transjakarta Cempaka Timur. Beberapa batu juga dilemparkan sejumlah massa ke arah polisi. Kemudian polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata.

Kerusuhan massa pendukung Muhammad Rizieq Shihab berlangsung sekira 30 menit lamanya. Jalan Letjen Suprapto yang sempat ditutup MCB dan kawat berduri akhirnya dapat dibuka kembali setelah massa dipukul mundur.