Didatangi Pria Ngaku Pejabat Negara, Artis Ganteng-ganteng Serigala Ketipu Rp75 Juta
Instagram Fahmi Azri @fahri_azmi

Bagikan:

JAKARTA - Artis pemeran ganteng-ganteng serigala Fahri Azmi (25) mendatangi Polres Metro Jakarta Barat. Kedatangan Fahri untuk melengkapi berkas kasus penipuan sejumlah uang yang menimpanya beberapa waktu lalu.

"Hari ini dalam rangka berita acara tambahan (BAP) dimana penyidik menanyakan mengenai barang bukti," kata Fahri kepada wartawan, Jumat 27 Agustus.

Penipuan tersebut diduga dilakukan oleh teman dari Fahri berinisial AH. Selama pemeriksaan, Fahri menjelaskan soal barang bukti yang sempat hendak dibakar oleh AH.

Selain itu, Fahri juga menyebut pemeriksaan dilakukan untuk menggali keterangan sejumlah korban lainnya, selain Fahri Azmi.

"Menanyakan korban-korban yang lain jadi karena korbannya sudah banyak penyidik menggali lebih dalam lagi, karena memang saya punya grup WA korban-korban ini, sudah mencapai puluhan orang korbannya," kata Fahri.

Modus pelaku menipu dengan mengaku sebagai utusan presiden, AH lalu mendekati korban dan meminta bantuan. Namun belum diketahui bisnis atau pinjam uang. Fahri tertipu dengan jumlah uang mencapai Rp75 Juta.

"Jadi dia itu membuat dirinya seorang pejabat, pejabat negara penting lalu dia masuk ke kalangan pengusaha bisnis, modus dia ngajakin bisnis. Kalau saya sendiri modusnya dia itu limit transfernya habis karena dia merasa dia orang penting dan pejabat saya percaya saya talangin," kata artis pemain sinetron Ganteng-ganteng Serigala.

Namun, seiring berjalan waktu uang Fahri tidak dikembalikan. Setelah menjalani pemeriksaan sekitar 1 jam, akhirnya Fahri keluar.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakbar AKP Niko Purba didampingi Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy membenarkan bahwa penyidik memanggil Fahri untuk memenuhi keterangan.

"Minta keterangan tambahan untuk mencari yang kami butuhkan," kata Niko.

Tidak menutup kemungkinan, penyidik akan melakukan penggeledahan ke rumah terduga pelaku yang berada di sekitar wilayah Jakarta Barat.

"Kami mencari bukti lain sebagaimana yang disampaikan oleh korban, kemungkinan kami juga melakukan penggeledahan ke tempat terduga pelaku," kata Niko.