Bagikan:

JAKARTA - Polisi tengah memburu pembuat mural Presiden Joko Widodo yang bertulis '404: Not Found'. Sebab, pembuat mural itu menodai lambang negara.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta polisi tidak perlu reaktif dan langsung memburu warga yang membuat mural itu. Menurut dia, mural adalah ekspresi kreatif.

"Mural adalah ekspresi kreatif. Edukasi dan literasi saja. Kreativitas kadang-kadang memang menyentuh hal-hal yang sensitif dan itu tergantung tafsirnya. Santuy saja," tuturnya saat dihubungi VOI, Minggu, 15 Agustus.

Menurut Mardani, anak-anak pembuat mural seharusnya diajak dialog dan diedukasi, bukan dihukum. "Anak-anak kreatif jangan dihukum, tapi diajak dialog," katanya.

Apalagi, kata Mardani, di dalam mural tersebut tidak ada tulisan yang mengarah kepada Presiden Jokowi. Sehingga tidak perlu dianggap serius.

"Tidak usah dianggap terlalu serius dan buktikan dengan kerja keras, buktikan dengan COVID-19 yang turun, buktikan bansos yang tepat sasaran dan tidak ada korupsi," ucapnya.

Sekadar informasi, tanda pagar #Jokowi404NotFound menjadi trending topik di Twitter, Sabtu, 14 Agustus. Tercatat lebih dari 14.000 warganet mentweet-kan kata tersebut.

Tagar tersebut berasal dari gambar mural yang belakangan telah dihapus petugas karena dinilai melecehkan lambang negara. Ramai soal mural ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya ada sejumlah mural yang juga viral lalu dihapus petugas.

Salah satunya adalah mural dengan gambar dua karakter dan tulisan, 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit'.