Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut saat ini secara umum Ibu Kota sudah keluar dari zona merah atau risiko rawan COVID-19. Bahkan, zona merah pada skala kecil tersisa 7 RT.

"Alhamdulillah kita sudah keluar dari zona merah ya. Bahkan RT yang merah hanya ada 7, sisanya zona oranye 349 RT, dan 24.011 RT yang sudah hijau," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Agustus.

Dalam situs web corona.jakarta.co.id per tanggal 10 hingga 16 Agustus 2021, tercatat zona merah penyebaran Covid-19 hanya ada di dua wilayah, yaitu Jakarta Timur dengan 4 RT dan Jakarta Selatan dengan 3 RT.

Rinciannya, zona merah di Jakarta Selatan berada di RT 006 RW 003 Kelurahan Ciganjur, RT 004 RW 005 Kelurahan Ciganjur, dan RT 009 RW 007 Kelurahan Srengseng Sawah.

Zona merah di Jakarta Timur berada di RT 006 RW 003 Kelurahan Cibubur, RT 002 RW 001 Kelurahan Kramat Jati, RT 011 RW 005 Kelurahan Susukan, dan RT 007 RW 003 Kelurahan Susukan.

Sementara, keterisian tempat tidur ruang isolasi atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 tersisa 33 persen dan ruang ICU 59 persen.

Sedangkan pencapaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Jakarta mencapai 8.771.557 orang, dan dosis kedua sudah 3.820.779. Sehingga, DKI sudah menyuntikkan lebih dari 12.592.000 dosis vaksin.

"Kita sudah memenuhi target awal, namun kita sejak beberapa hari lalu mencanangkan target 11 juta (orang yang divaksin) karena lebih dari 30 bahkan sampai 40 persen yang divaksin di Jakarta itu warga non-Jakarta," jelas Riza.

"Kami tidak pernah membedakan membatasi zona, semua kami layanin dengan baik apakah warga KTP Jakarta maupun non-Jakarta. Bahkan, orang asing sekalipun kita layanin secara baik. Jadi, ini untuk kemanusiaan kebaikan kita bersama," lanjutnya.