Kasus COVID-19 Sepekan Nasional Memang Menurun, Tapi Masih Ada 5 Provinsi Naik di Atas 50 Persen
Ilustrasi/IST

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menuturkan terjadi penurunan jumlah kasus COVID-19 mingguan sebesar 5 persen secara nasional dibandingkan minggu sebelumnya.

Namun, Kemenkes mencatat masih ada 5 provinsi yang mengalami kenaikan kasus lebih dari 50 persen. Kelima provinsi ini berada di luar Pulau Jawa dan Bali.

"Perlu dicatat beberapa provinsi melaporkan kasus lebih dari 50 persen, yaitu Aceh, Riau, Bengkulu, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu, 4 Agustus.

Ada pun rinciannya, Provinsi Aceh mengalami kenaikan kasus mingguan sebesar 97 persen dari minggu lalu, Riau naik 74 persen, Bengkulu naik 57 persen, Sulawesi Tengah naik 88 persen, dan Gorontalo naik 118 persen.

Sementara, kasus kematian mingguan secara nasional naik 28 persen dari minggu lalu. Kenaikan kematian kasus COVID-19 tersebar di 28 provinsi dan hanya 6 provinsi yang mengalami penurunan angka kematian.

Bahkan, kata Nadia, ada 18 provinsi dengan kenaikan angka kematian lebih dari 50 persen dari minggu sebelumnya.

"Penambahan jumlah kematian mingguan lebih dari 50 persen terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat," jelas dia.

Kemudian, positivity rate nasional selama sepekan terakhir sebesar 25,2 persen. Tingkat positif berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen ini menurun pada dua minggu terakhir.

"Meskipun terjadi penurunan, angka positif masih tinggi untuk mencapai target kurang dari 5 persen," tuturnya.

Nadia menuturkan angka rata-rata tes nasional saat ini berada pada angka 4.01 per 1000 penduduk per minggu. Angka ini menurun dibandingkan minggu sebelumnya 4.03 per 1000 penduduk.

Angka testing secara nasional memang sudah lebih dari rekomendasi WHO. WHO mensyaratkan testing rate minimal 1 per 1000 penduduk per minggu sebagai indikator surveilans yang komprehensif.

Namun, Nadia menuturkan masih ada tiga provinsi dengan angka testing di bawah standar WHO. "Provinsi yang belum mencapai standar testing rate WHO adalah Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku," pungkasnya.