<i>Update</i> COVID-19 per 13 Juni: Rerata Tes Corona di Indonesia Masih Rendah
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) (Foto: dokumen BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) memaparkan perkembangan kasus per Sabtu, 13 Juni pukul 12.00 WIB yang terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.014 pasien hari ini. Total kasus positif menjadi 37.420 orang.

Kemudian, pasien meninggal bertambah 43 orang, sehingga menjadi 2.091 pasien. Ada penambahan sebanyak 563 pasien sembuh, sehingga total menjadi 13.776 pasien. Angka kesembuhan sebagian besar dialami kelompok usia 29 sampai 45 tahun. 

Yuri mengakui, upaya pemeriksaan COVID-19 per satu juta penduduk di Indonesia, baik menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM) masih terbilang rendah.

"Memang, secara keseluruhan kalau kita menghitung seluruh wilayah tanah air kita memang tes kita masih rendah, 1.752 tes per satu juta penduduk," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu, 13 Juni.

Sementara, tes yang dilakukan di negara lain lebih besar. Di Malaysia, tes telah dilakukan kepada 19.118 orang per 1 juta penduduk, di Thailand 6.708 per 1 juta penduduk, Filipina 4.419 per satu juta penduduk, dan Jepang 2.626 per 1 juta penduduk.

Namun, kata Yuri, angka ini tak menunjukkan kesan bahwa keseriusan pemerintah tidak terlihat. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah yang besar dan memiliki banyak kepulauan. 

"Data ini tentunya tidak akan bisa secara utuh dibandingkan dengan negara lain karena memang tingkat ancaman epidemiologisnya tidak sama," ungkap Yuri.

Oleh sebab itu, pemerintah tak menyamaratakan intensitas tes COVID-19 di setiap provinsi. Daerah dengan tingkat penularan tinggi menjadi prioritas dan telah melakukan tes dengan masif.

Misalnya, DKI Jakarta, dengan kepadatan penududuk yang tinggi telah melakukan tes sebanyak 17.954 orang per satu juta penduduk. Selain itu, tes di sejumlah daerah yang saat ini mengalami pelonjakan kasus juga ditingkatkan.

"Kami sedang mempelajari beberapa hal terkait dengan epicentrum yang lain seperti Kota Surabaya, Makassar, Kalimantan Selatan, untuk kita hitung kembali berapa yang sudah kita lakukan test per satu juta penduduk," tutur Yuri.

Lebih lanjut, ada 5 provinsi dengan dengan pertambahan kasus terbanyak hari ini. Pertama, Jawa Timur dengan 176 kasus baru dengan total kasus 7.597 orang. Kemudian, Sulawesi Selatan meningkat 125 orang dengan total 2.707 orang. COVID-19 di DKI Jakarta mengalami kenaikan 121 kasus dengan total 8.861 orang, Kalimantan selatan 123 orang kasus baru 1.817, dan Sumatera Utara 94 kasus baru dengan total 862.

"Dari keseluruhan masih ada 18 provinsi yang melaporkan kasusnya dibawah 10. Bahkan ada 5 provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada kasus sama sekali," jelas Yuri.

Selanjutnya, jumlah spesimen yang diperiksa per hari ini mecapai 16.574 kali pemeriksaan, total spesimen yang sudah diperiksa sebanyak secara akumulatif sebanyak 495.527. Rinciannya, 485.030 spesimen diperiksa menggunakan real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan 10.497 spesimen diperiksa menggunakan tes cepat molekuler (TCM).

Kemudian, data pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini masih diawasi mencapai 13.578 orang. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dipantau mencapai 42.450.