Survei FKM-UI: Separuh Warga Jakarta Pernah Terinfeksi COVID-19, Sebagian Besar OTG
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kasus COVID-19 di DKI Jakarta masih terus mengalami lonjakan. Pada Selasa, 13 Juli, kasus positif corona di Jakarta menjangkiti 12.182 orang.

Dari update kasus corona kemarin, Kementerian Kesehatan juga memberikan update pasien corona di Jakarta yang sembuh sebanyak 4.571 orang. Sementara jumlah pasien corona di Jakarta yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 80 orang.

Lantaran ibu kota selalu menjadi langganan kasus tertinggi, Tim pandemi FKM UI melakukan survei terkait prevalensi antibodi positif SARS CoV-2 di DKI Jakarta. Hasilnya sebanyak 44,5 persen warga Jakarta disebut pernah terinfeksi virus COVID-19.

Survei serologi dilakukan FKM-UI bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia. Metode survei yang digunakan adalah sampling stratified multistage sampling design, dengan jumlah sampel 4.919 atau 98,4 persen dari target sampel 5.000 penduduk usia 1 tahun atau lebih.

Sampel tersebar di 100 kelurahan di 6 wilayah (5 kota dan 1 kabupaten) di Provinsi DKI Jakarta. Pengumpulan data dan spesimen dilakukan pada 15-31 Maret 2021, dengan deteksi antibodi SARS CoV-2 menggunakan tes tetracore-luminex.

Berdasarkan hasil survei, Epidemiolog FKM UI Pandu Riono menjelaskan, separuh penduduk di Jakarta pernah terinfeksi COVID-19. Dengan jumlah perempuan lebih banyak terinfeksi.

"Separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi COVID-19 atau 44,5 persen, dengan jenis kelamin perempuan lebih tinggi," ujar Pandu dalam diskusi Persepsi, Selasa, 13 Juli.

Jumlah sampel yang terpapar disebut laki-laki sebanyak 41,0 persen dan perempuan 47,9 persen. Infeksi juga disebut menyebar hampir merata di setiap kelompok umur penduduk, terbanyak pada umur 30-40 tahun.

Pandu mengatakan jumlah infeksi tertinggi terdapat di Jakarta Pusat dengan jumlah 53,7 persen. Sedangkan terendah terdapat di Kepulauan Seribu dengan 39,3 persen.

"Tertinggi di Jakarta Pusat 53,7 persen, terendah di Kepulauan Seribu 39,3 persen," jelasnya.

Adapun hasil survei jumlah penduduk Jakarta yang pernah terinfeksi COVID-19, Jakarta Pusat 53,7 persen, Jakarta Barat 45,4 persen, Jakarta Utara 44,5 persen, Jakarta Selatan 44,4 persen, Jakarta Timur 40,0 persen, Kepulauan Seribu 39,3 persen.

Sebagian Besar Warga Terinfeksi Tak Mengalami Gejala 

Sementara, Pandu juga mengatakan sebagian warga terinfeksi tidak terdeteksi dan tidak mengalami gejala. Hal ini diketahui dari pernyataan responden yang tidak pernah didiagnosis COVID-19.

"Dari yang pernah terinfeksi sebagian besar tidak terdeteksi, berdasarkan pengaduan responden apakah pernah didiagnosis positif COVID-19," kata Pandu.

Disebutkan warga yang tidak terdeteksi ini paling banyak pada usia anak atau 1-14 tahun dengan 96,2 persen, usia 15-49 tahun sebanyak 90,1 persen, dan usia di atas 50 tahun sebanyak 90,1 persen.

Pandu mengatakan sistem testing DKI terbilang tinggi, tapi ternyata masih banyak warga yang tidak terdeteksi. Jadi, menurutnya, angka positif yang ditampilkan dalam kasus DKI sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

"Sistem testing kita di DKI walau sangat tinggi tetap tidak bisa mendeteksi sebagian mereka yang sudah terinfeksi," kata Pandu.

"Angka yang diumumkan DKI itu yang sebenarnya terjadi di populasi bisa jauh lebih banyak karena yang terdeteksi di sistem hanya 8,1 persen. Proporsi kasus yang terdeteksi 8,1 perseb, proporsi kasus yang tidak terdeteksi 91,9 persen," tuturnya.

Adapun jumlah data kasus yang tidak terdeteksi dan tidak bergejala berdasarkan hasil survei FKM UI, yakni tidak terdeteksi dan tidak bergejala 57,4 persen. Tidak terdeteksi dan bergejala 34,0 persen, terdeteksi dan tidak bergejala 4,9 persen, dan terdeteksi dan bergejala 3,8 persen.

 

Diketahui, Indonesia kembali mencatatkan rekor baru tambahan kasus COVID-19 pada laporan harian Selasa, 13 Juli. 

Dikutip dari covid19.go.id, ada 47.899 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut menjadi rekor tambahan kasus harian tertinggi sepanjang pandemi COVID-19 di Indonesia.

Dengan tambahan tersebut, total kasus infeksi corona di Indonesia menjadi 2.615.529.

DKI Jakarta menyumbang angka tertinggi dengan 12.182 kasus baru.

Sementara itu, kasus sembuh secara nasional bertambah 20.123, sehingga totalnya menjadi 2.139.601 kasus.

 

Adapun kasus kematian harian nasional bertambah 864. Sehingga, total kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 68.219. Sementara itu, total kasus aktif mencapai 407.709.