Alasan Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Kembali Naik
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 DKI Jakarta menyampaikan, perkembangan kasus harian per hari ini, Kamis, 10 Juni. Dari data itu, ada pertambahan kasus baru sebanyak 157 orang, sehingga total kasus COVID-19 di Jakarta menjadi 8.503 orang. 

Lonjakan kasus baru ini terjadi saat DKI Jakarta menerapkan PSBB transisi. Sebelumnya, kasus baru di DKI sudah di bawah 100 orang. Semisal, pada 8 Juni, kasus COVID-19 mencapai 89 orang. Namun, pada Selasa, 9 Juni, angka kasusnya melonjak sebanyak 243 orang

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan ada dua faktor yang menyebabkan angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jakarta kembali meninggi.

Pertama, penambahan jumlah kasus positif yang cukup besar ini disebabkan adanya penundaan pemeriksaan sampel dari beberapa laboratorium swasta. Pada akhir pekan, laboratorium swasta libur, sehingga pemeriksaan spesimen baru dilakukan Senin.

"Peningkatan penambahan kasus ini terdiri dari laporan kasus baru baik dari laporan RS dan hasil active case finding Puskesmas, ditambah akumulasi kasus yang baru dilaporkan oleh RS," kata Widyastuti di Balai Kota DKI, Jakarrta Pusat, Rabu, 10 Juni.

Rinciannya, jumlah kasus baru yang mencapai angka tertinggi pada Selasa, 9 Juni berasal dari 84 kasus yang dilaporkan oleh 8 RS di Jakarta, 110 kasus dilaporkan oleh 20 Puskesmas di Jakarta, dan 40 kasus dari 2 RS (1 RS Vertikal dan 1 RS BUMN).

Faktor kedua, Pemprov DKI meningkatkan kuantitas active case finding. Artinya, melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) dalam beberapa kuota di suatu wilayah yang memiliki risiko penularan tinggi.

Active case finding dilakukan berdasarkan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Nomor 94/SE/2020 tentang Active Case Finding COVID-19 tertanggal 4 Juni 2020.

"Sasaran dan wilayah yang berisiko itu seperti pasar, tempat-tempat umum, RW Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) atau RW Rawan COVID-19," ucap Widyastuti.

Lebih lanjut, ada penambahan kasus sembuh di DKI sebanyak 146 orang dengan total sembuh 3.517 orang. Sedangkan, ada penambahan 2 kasus meninggal dengan akumulasi kasus 551 orang.

“1.426 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.929 orang melakukan self isolation di rumah. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 17.746 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 12.406 orang," ungkap dia.

Hingga kini, DKI membangun Laboratorium Satelit COVID-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 41 laboratorium pemeriksa COVID-19. Secara kumulatif, pemeriksaan PCR telah dilakukan di DKI Jakarta, sampai dengan 9 Juni 2020 sebanyak 183.889 sampel.