JAKARTA - Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat terdapat penambahan 415 kasus COVID-19 baru yang menginfeksi warga pada Senin, 26 Juli di provinsi itu.
"Hari ini 415 orang dinyatakan positif terpapar COVID-19 sehingga secara kumulatif sudah 19.517 orang terpapar COVID-19 di Sulteng," kata Juru Bicara Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming di Kota Palu, dilansir Antara.
Ia menerangkan pertambahan kasus terbanyak berada di Kota Palu dengan 75 kasus baru, disusul Sigi dengan 75 kasus baru COVID-19, 57 kasus Morowali Utara (Morut), 55 kasus di Banggai, 47 kasus di Tojo Una-Una (Touna), 33 kasus di Banggai Kepulauan (Bangkep).
Kemudian, lanjutnya, 31 kasus di Poso,17 kasus di Morowali, 14 kasus di Banggai Laut, sembilan kasus di Buol dan satu kasus di Parigi Moutong (Parimo).
"Sementara tercatat ada 50 kasus sembuh COVID-19 atau 50 pasien COVID-19 dinyatakan sembuh hari ini. Secara kumulatif dari 19.517 orang yang terpapar COVID-19, 14.539 orang dinyatakan telah sembuh," ujarnya.
Sebanyak 50 orang itu berada di sejumlah daerah, terbanyak di Palu yaitu 33 orang. Kemudian delapan orang di Banggai Laut (Balut), lima orang di Touna, dua orang di Morowali, satu orang di Banggai dan Bangkep.
"Selanjutnya ada 11 pasien COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia hari ini masing-masing empat orang di Palu, dua orang di Morut dan Banggai, satu orang di Bangkep, Donggala dan Morowali,"ucapnya.
Sehingga secara kumulatif sampai hari ini tercatat sudah 541 pasien COVID-19 yang meninggal dunia.
BACA JUGA:
Berikutnya, kata Haris, pasien aktif COVID-19 saat ini berjumlah 4.437 orang dan kini menjalani isolasi mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Adapun 1.241 sampel usap atau swab saat ini masih dalam proses pemeriksaan.
Ia mengimbau masyarakat agar taat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan agar tidak terpapar.
"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.