Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut saat ini keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta menurun. Hal ini seiring dengan mulai menurunnya kasus positif COVID-19.

Minggu lalu, keterpakaian tempat tidur isolasi harian di 140 rumah sakit rujukan COVID-19 sebesar 87 persen dan ICU sebesar 93 persen. Saat ini, keterisian tempat tidur isolasi turun menjadi 77 persen dan ICU 88 persen.

"Secara umum memang ini ada perbaikan tempat tidur," kata Riza saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu, 24 Juli.

Pertambahan kasus baru COVID-19 di Jakarta per hari dalam beberapa hari terakhir mulai menurun. Selama sepekan terakhir, kasus harian di DKI kurang dari 10 ribu. Berbeda dengan sebelum penerapan PPKM Darurat yang bertambah di atas 10 ribu per hari.

Namun, Riza menuturkan, kasus harian di Ibu Kota bisa mulai menurun karena keberhasilan PPKM Darurat yang membatasi mobilitas masyarakat untuk tetap berada di rumah. Ia menegaskan penurunan kasus bukan karena penurunan jumlah spesimen yang diperiksa.

"Tes PCR kami juga sudah 20 kali lipat dari standard WHO. Total tes PCR yang sudah dilaksanakan 5.085.446, sementara tes PCR spesimen sudah 6.604.683 dan kontribusi PCR terhadap nasional capai 30,6 persen," jelas Riza.

Ia melanjutkan, saat ini Pemprov DKI terus meningkatkan fasilitas rumah sakit rujukan, tenaga kesehatan, oksigen, obat-obatan, hingga persediaan vitamin.

Per hari ini, ada pertambahan 8.360 kasus baru COVID-19 dari pemeriksaan 29.105 spesimen. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 6.413 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 73.222 orang yang masih dirawat atau isolasi.

Lalu, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 786.880 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 702.477 dengan tingkat kesembuhan 89,3 persen, dan total 11.181 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4 persen.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 25,7 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 15,4 persen.