JAKARTA - British Museum mengatakan pada Hari Selasa 20 Juli mengumumkan akan memamerkan lebih dari 100 sketsa karya seniman ukiyo-e Jepang Katsushika Hokusai, dalam pameran mulai September mendatang.
Karya-karya yang ditampilkan merupakan karya Hokusai dari abad ke-19 yang terlupakan, yang muncul kembali pada tahun 2019 lalu. Ukiyo-e adalah teknik cukil kayu yang berkembang di Jepang pada zaman Edo, digunakan untuk menggandakan lukisan, pemandangan, keadaan alam dan kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.
Dalam pameran yang akan berlangsung hingga Januari tahun depan, sebanyak 103 sketsa seukuran kartu pos yang digambar oleh Hokusai (1760-1849), guna membuat cetakan balok kayu untuk ensiklopedia visual yang tidak diterbitkan berjudul "The Great Picture Book of Everything".
Sketsa yang dibuat pada paruh pertama abad ke-19, mencakup adegan yang didramatisasi dari Tiongkok kuno dan agama Budha di India, serta studi tentang hewan dan burung yang nyata dan yang merupakan buatan, mengutip Kyodo News 22 Juli.
Museum, yang memperoleh gambar-gambar itu tahun lalu, mengatakan gambar-gambar itu terakhir kali direkam secara publik pada lelang 1948 di Paris. Sejak saat itu, gambar-gambar tersebut diperkirakan disimpan sebagai koleksi pribadi, sebelum 'ditemukan kembali' pada 2019, hampir 200 tahun setelah lukisan itu dibuat.
Hokusai terkenal karena cetakan balok kayu berwarna seperti karya tahun 1831 yang terkenal 'The Great Wave off Kanagawa', yang juga akan ditampilkan pada pameran musim gugur.
Selama periode isolasionis Jepang di bawah Keshogunan Tokugawa, ketika perjalanan ke luar negeri sangat dibatasi, volume itu dimaksudkan sebagai panduan untuk memperkenalkan budaya lain dan dunia alami kepada orang Jepang biasa, menurut museum.
Gambar yang disebut 'blok-siap' yang dikenal sebagai 'hanshita-e', diyakini telah dilestarikan karena tidak dihancurkan dalam proses pembuatan blok cetak, dengan proyek ensiklopedia yang tidak pernah selesai.
Direktur museum Hartwig Fischer mengatakan dalam konferensi pers online, Hokusai telah membiarkan imajinasinya bebas mengendalikan untuk menghidupkan adegan-adegan dari seluruh benua.
"Kami sangat bangga, mendapati kenyataan kami dapat berbagi karya seni yang menakjubkan ini, tersembunyi dari dunia begitu lama," ujar Fischer.
BACA JUGA:
Rencananya, pameran akan berlangsung di London dari 30 September hingga 30 Januari 2022, yang sebelumnya sempat ditunda dari awal tahun ini karena pandemi virus corona.