Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pertambahan kasus baru COVID-19 di Jakarta per hari dalam beberapa hari terakhir mulai menurun.

Selama sepekan terakhir, kasus harian di DKI kurang dari 10 ribu. Berbeda dengan sebelum penerapan PPKM Darurat yang bertambah di atas 10 ribu per hari. 
Seiring dengan itu, ternyata jumlah warga yang menjalani tes PCR juga menurun sepekan terakhir.

Sejak 11 Juli, angka tes PCR selalu berada di angka 42 ribu sampai 56 ribu per hari. Namun, mulai 19 Juli lalu hanya 28 ribu orang sampai sekarang angka tes sekitar 30 ribu. Namun, Riza membantah penurunan kasus karena penurunan jumlah spesimen yang diperiksa.

"Penurunan jumlah kasus bukan karena berkurangnya testing. Justru testing di DKI Jakarta sangat tinggi, datanya sudah 207.339 sepekan. Itu artinya lebih dari 20 kali lipat dari standar yang diminta oleh WHO," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 23 Juli.

Riza menuturkan, kasus harian di Ibu Kota bisa mulai menurun karena keberhasilan PPKM Darurat yang membatasi mobilitas masyarakat untuk tetap berada di rumah.

"Kalau ada penurunan ini karena upaya kita yang berhasil terkait PPKM Darurat. Untuk itu, kita minta masyarakat untuk mempertahankan dan meningkatkan protokol kesehatan," tutur dia.

Upaya penyekatan ini, kata dia, dilakukan semata-mata untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Saat ini, pemerintah juga terus meningkatkan upaya testing, tracing, dan treatment (3T). Lalu, masyarakat juga diminta untuk patuh melaksanakan protokol kesehatan.

"Tidak ada pilihan, kita harus menghadang di hulu yaitu tetap di rumah, melakukan protokol kesehatan 5M, kemudian disiplin bertanggung jawab terhadap PPKM Darurat. Itu saja yang kita harus kerjakan dari masyarakat semua," jelasnya.