Kewalahan Hadapi Pasukan Sipil, Rezim Militer Bakar dan Bom Pemukiman Warga
Masa anti-kudeta militer berhadapan dengan polisi rezim militer Myanmar. (Twitter @SellieSwan)

Bagikan:

JAKARTA - Rezim militer Myanmar menjadikan desa dan pemukiman warga sebagai target pembakaran dan pengeboman, sebagai hukuman atas perlawanan bersenjata pasukan sipil yang anti-kudeta.

Setelah pertempuran dengan kelompok etnis bersenjata dan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), pasukan junta telah menembaki desa-desa dan membakar rumah-rumah.

Sementara pekan lalu, tentara menembaki desa Seng Hpra di Kotapraja Hpakant Kachin, melukai enam warga, menyusul pertempuran di dekatnya dengan etnis bersenjata Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).

Tiga hari kemudian, pejabat junta memanggil administrator dari Seng Hpra dan beberapa desa terdekat lainnya untuk memberi mereka pesan, kata seorang penduduk lokal dari Hpakant kepada Myanmar Now.

Jika warga tidak memberi tahu militer ketika KIA memasuki desa mereka, rumah mereka akan dibakar, kata para pejabat kepada para administrator yang dipanggil menghadap.

"Rezim militer menyalahkan kami karena tidak memberi tahu mereka tentang kedatangan KIA. Mereka mengancam akan membakar desa kami jika pertempuran lain terjadi. Saya cukup yakin mereka sepenuhnya mampu melakukannya. Mereka telah melakukannya berkali-kali di masa lalu," tutur seorang warga seperti mengutip Myanmar Now Selasa 20 Juli.

Bulan lalu pasukan militer Myanmar membakar desa Kinma di Wilayah Magway setelah bertemu dengan pejuang perlawanan lokal di sana. Sementara pada Hari Senin, tentara menembaki dua desa lain di Hpakant, meskipun tidak ada bentrokan dengan KIA di daerah tersebut pada saat itu.

Di Wilayah Sagaing pada Hari Minggu, tentara junta bentrok dengan pejuang PDF di desa Tettu dan Palaing di Kotapraja Shwebo. Penduduk setempat, yang hanya dipersenjatai dengan senapan berburu sederhana, terpaksa mundur. Setelah mereka melakukannya, tentara membakar rumah-rumah di Palaing dan desa terdekat Kan Thar.

"Rumah yang terbakar juga memiliki dua traktor, penggilingan padi dan gudang yang juga terbakar. Keluarga itu kehilangan jutaan kyat. Militer Myanmar sengaja memilih rumah itu," tutur seorang warga Desa Tettumerujuk pada serangan pembakaran di Palaing

Tentara juga menembaki desa Kan Thar, dan seorang biksu dari Palaing dilaporkan meninggal karena serangan jantung selama penembakan.

Malam sebelum bentrokan pada Hari Minggu, tentara menyerbu desa terdekat Seikkhun dan menembak serta membunuh empat warga sipil yang sedang bertugas jaga malam.

Di Negara Bagian Karen minggu lalu, Brigade 1 dan 5 Persatuan Nasional Karen (KNU) bentrok dengan pasukan junta di Hpapun dan menewaskan sepuluh tentara. Sebagai balasan, junta membakar lima rumah di desa terdekat Kuseik, menurut sebuah pernyataan dari Brigade 5.

Rezim militer Myanmar juga menembaki desa Baikkar, yang berada di wilayah di bawah kendali Brigade 1, melukai lima penduduk setempat. Penembakan itu merupakan tanggapan militer terhadap serangan oleh kelompok bersenjata yang tidak dikenal, Brigade 1 mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.