Puji Kekuatan Militer Myanmar, Menteri Pertahanan Rusia: Mitra Strategis
Jenderal Senior Min Aung Hlaing bersama Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. (Wikimedia Commons/Vadim Savitsky/Mil.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia menyetujui usaha untuk meningkatkan hubungan militer dengan Myanmar. Ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, saat menerima kunjungan pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Dalam pertemuan yang berlangsung Selasa 22 Juni malam waktu setempat, Shoigu juga menyebut Myanmar sebagai mitra strategis dan dapat diandalkan oleh Rusia, sehingga peningkatan kerja sama militer kedua negara sangat diperlukan. 

"Kami memberikan perhatian khusus pada pertemuan hari ini, karena Myanmar adalah mitra strategis kami yang telah teruji waktu dan sekutu yang dapat diandalkan di Asia Tenggara dan Kawasan Asia Pasifik. Kerja sama di bidang militer dan militer-teknis adalah bagian penting dari seluruh kompleks hubungan Rusia-Myanmar," terangnya seperti melansir TASS, Rabu 23 Juni. 

Menteri Pertahanan mencatat bahwa Angkatan Bersenjata Myanmar adalah salah satu yang paling efisien di kawasan saat ini, dilengkapi dengan senjata dan kendaraan militer moderen. 

Dalam kesempatan tersebut Shoigu memandang pertemuan ini sebagai kesempatan sempurna untuk bertukar pendapat tentang perspektif kerja sama, terutama di bidang militer dan teknis militer

"Kami bermaksud untuk melakukan upaya lebih lanjut untuk memperkuat hubungan bilateral, berdasarkan saling pengertian, rasa hormat dan kepercayaan yang terbentuk di antara negara-negara kami. Kami selalu terbuka untuk dialog timbal balik yang baik tentang semua jenis masalah," paparnya.

Sementara itu, pemimpin rezim militer Myanmar Min Aung Hlaing mencatat, bantuan Negeri Beruang Merah menjadikan tentara Myanmar sebagai salah satu yang terkuat di kawasan Asia Pasifik. 

"Tentara kami telah menjadi salah satu yang terkuat di kawasan ini, terima kasih kepada Federasi Rusia. Saya berterima kasih juga kepada Shoigu atas kontribusi untuk pengembangan Angkatan Bersenjata Myanmar," tukas Min Aung Hlaing.

Ia menambahkan, pertemuan hari ini menegaskan persahabatan antara kedua negara berlanjut dan menjadi lebih kuat. Jenderal Senior Min Aung Hlaing sendiri diketahui juga akan mengikuti Konferensi Keamanan Internasional Moskow yang berlangsung hingga esok hari.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.