George Bush Sebut Kematian Floyd Momentum AS Bercermin
George Bush (Sumber: Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Untuk pertama kalinya, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush memberi reaksi terbuka soal gerakan massa terkait pembunuhan George Floyd oleh polisi Minneapolis. Bush mengatakan, ini adalah momentum untuk AS bercermin terhadap kegagalannya yang tragis. 

Dilansir CNN, Rabu, 3 Juni, Bush, yang mana dari Partai Republik, mengatakan bahwa dia dan mantan ibu negara, Laura Bush sangat sedih dengan meninggalnya George Floyd secara kejam dan terganggu oleh ketidakadilan dan ketakutan yang kini juga mencekik AS. 

"Namun, kami kini menolak keinginan untuk berbicara karena ini bukan saatnya bagi kita untuk memberikan kuliah. Sudah saatnya bagi kita untuk mendengarkan. Sudah saatnya bagi AS untuk melihat kegagalan tragis kita dan seperti yang sering kita lakukan, kita juga akan lihat beberapa kekuatan kita untuk menebusnya," kata Bush.

Pernyataan itu datang setelah protes di AS yang semakin meluas, bahkan beberapa di antaranya berubah menjadi tindak kekerasan. Masyarakat AS seluruh negeri terus menuntut keadilan bagi Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal akibat seorang perwira polisi kulit putih menekan leher Floyd dengan lututnya.

Para pengunjuk rasa yang turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir juga kerap menerima kekerasan dari polisi. Mereka juga mengatakan ingin melihat keempat petugas polisi yang terlibat dalam kematian Floyd didakwa atas perbuatannya. 

"Tantangan terbesar Amerika adalah menyatukan orang-orang dari latar belakang yang berbeda menjadi satu negara keadilan dan berpeluang. Doktrin dan kebiasaan superioritas ras, yang hampir memecah belah negara kita, masih mengancam kita," kata Bush.

"Jawaban atas masalah-masalah Amerika ditemukan dengan hidup sesuai dengan cita-cita Amerika - dengan kebenaran mendasar bahwa semua manusia diciptakan sama dan dianugerahi oleh Tuhan dengan hak-hak tertentu," tambahnya.

Namun, dalam pernyataan tersebut, Bush tidak menyebut nama Presiden Donald Trump. Trump sendiri telah mengambil pendekatan kuat terhadap situasi dan memicu ketegangan rasial dengan pernyataan kontroversialnya tentang protes.

"Banyak yang meragukan keadilan negara kami, dengan alasan yang bagus. Orang-orang kulit hitam melihat pelanggaran berulang terhadap hak-hak mereka tanpa tanggapan mendesak dan memadai dari lembaga-lembaga Amerika," kata Bush.

Mantan Presiden tersebut juga mengecam penjarahan dan perusakan yang terjadi di beberapa kota dalam beberapa hari terakhir. Bush menekankan bahwa penjarahan bukanlah bentuk kebebasan dan kehancuran bukanlah bentuk kemajuan. 

Tak hanya Bush, mantan presiden AS Barack Obama juga merilis pernyataan tentang kematian Floyd pada pekan lalu. Obama mengatakan bahwa semua orang Amerika seharusnya bekerja sama untuk menciptakan 'normal baru', di mana warisan kefanatikan dan perlakuan tidak setara tidak lagi ada di lembaga atau hati masyarakat AS. 

"Itu (pembunuhan terhadap orang kulit hitam) bukanlah hal yang 'normal.' Jika kita ingin anak-anak kita tumbuh di negara yang hidup dengan cita-cita tertingginya, kita bisa dan harus lebih baik," kata Obama dalam sebuah pernyataan.