Satu Polisi Rekan Derek Chauvin Dibebaskan, Pengadilan Ungkap Upayanya Selamatkan George Floyd
George Floyd (Instagram/@philonise_floyd)

Bagikan:

JAKARTA - Thomas Lane, satu dari empat mantan petugas kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat (AS) yang menunggu persidangan atas kematian George Floyd, telah dibebaskan. Ia meninggalkan penjara Hennepin pada Rabu sore, 10 Juni setelah membayar uang jaminan 750 ribu dolar AS.

Melansir CNN, Jumat, 12 Juni, Lane adalah satu dari empat polisi yang terlibat penangkapan George Floyd yang berujung maut. Saat itu Floyd dicurigai menggunakan uang kertas 20 dolar AS palsu. Protes global terhadap rasisme, diskriminasi, hingga revolusi kepolisian pun terjadi.

Dalam video yang menunjukkan penangkapan Floyd, saat itu terlihat Derek Chauvin, pelaku utama kasus ini, menekan lututnya di leher Floyd selama hampir sembilan menit. Floyd berada di tanah tepat di dekat kendaraan polisi.

Lane dan seorang polisi lainnya menahan bagian-bagian lain dari tubuh Floyd dan berada di sebelah Chauvin, kata pihak berwenang. Pernyataan tersebut yang membuat Lane juga dianggap terlibat dalam kematian Floyd. Floyd, setelah berulang kali mengatakan dia tidak bisa bernapas, lama kelamaan tidak responsif. Dia dibawa ke rumah sakit, di mana dia dinyatakan meninggal.

Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua. Lane dan dua petugas lainnya di tempat kejadian --Tou Thao dan J. Alexander Kueng-- telah dituduh membantu dan bersekongkol melakukan pembunuhan tingkat dua.

Pembelaan Thomas Lane

Pengacara Lane mengatakan, ketika Chauvin menekan leher Floyd, Lane telah menyarankan Chauvin agar membaringkan Floyd alih-alih membuatnya tengkurap dan tidak menekan lehernya seperti itu. Namun Chauvin menolak ide tersebut.

"Saya khawatir tentang efek delirium atau apa pun," kata Lane. "Itu sebabnya kita membuatnya tengkurap," jawab Chauvin, sesuai dengan dokumen pernyataan.

Lane juga disebut melakukan upaya penyelamatan pertama, termasuk memberikan CPR pada Floyd yang belakangan diketahui positif COVID-19. "Dia (Thomas Lane) menuju ambulans dan dia yang melakukan CPR (kepada George Floyd). Dia orang yang berbelas kasih, dia bukan orang yang kejam," tambah Earl Grey.

Lane berada di kepolisian selama empat hari ketika Floyd meninggal. Ia diklaim "melakukan semua yang dia pikir seharusnya dia lakukan sebagai petugas polisi" kata pengacaranya, Earl Grey. 

Kantor pemeriksa medis Hennepin menyimpulkan bahwa meninggalnya Floyd adalah akibat dari tindak pembunuhan. Floyd mengalami kardiopulmoner atau gagal jantung.

Otopsi lalu kembali dilakukan oleh para ahli yang disewa keluarga Floyd. Kesimpulannya, Floyd meninggal karena sesak napas akibat tekanan yang berkelanjutan. Hal tersebut berkorelasi dengan tindakan Chauvin menekan leher dan punggung Floyd dengan lututnya. Tekanan tersebut memotong aliran darah ke otaknya.

Di hari kebebasan Lane, saudara laki-laki Floyd yang bernama Philonise Floyd, meminta Kongres untuk membuat polisi lebih bertanggung jawab. Di Capitol Hill, Philonise Floyd, saudara lelaki Floyd, bersama dengan pengacara keluarga Ben Crump dan saksi-saksi lain, membahas kematian, praktik penangkapan oleh kepolisian, dan pertanggungjawaban penegakan hukum di hadapan Komite Kehakiman AS.