Adik George Floyd Bicara di Hadapan Kongres AS Mendorong Reformasi Kepolisian
Pemakaman George Floyd (Instagram/@philonise_floyd)

Bagikan:

JAKARTA - Adik George Floyd, Philonise Floyd muncul memberikan kesaksian dalam rapat Kongres Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 10 Juni. Dalam rapat, ia mendorong Kongres untuk mereformasi aturan penegakan hukum yang berimplikasi pada tindak brutal kepolisian.

Dalam kesaksian yang digelar satu hari pascapemakaman George, Philonise turut mengungkap kesedihannya. Apalagi, saat menyaksikan video kematian sang kakak di lutut Derek Chauvin, polisi Minneapolis.

Melansir Channel News Asia, Philonise mengatakan, reformasi akan menghentikan rasa sakit banyak orang, khususnya mereka yang rentan. "Aku di sini untuk memintamu menghentikannya. Hentikan rasa sakitnya. Hentikan kami agar tidak lelah."

"Aku tidak bisa memberitahumu jenis rasa sakit yang kamu rasakan ketika kamu menyaksikan ... Kakak laki-lakimu, yang kamu pandangi sepanjang hidupmu, mati-matian memohon pada ibunya," ucap Philonise sembari menahan air matanya.

Philonise mengatakan, kematian Floyd tak boleh sia-sia. Untuk itu, dirinya meminta sekali lagi kepada Kongres untuk memahami semangat gerakan solidaritas di seluruh dunia untuk mengakhiri tindak rasisme.

"George meminta bantuan dan dia diabaikan. Tolong dengarkan panggilan yang saya buat untuk Anda sekarang, untuk panggilan keluarga kami dan panggilan yang berdering di jalan-jalan di seluruh dunia," kata Philonise.

Tepat sebelum Philonise memberikan kesaksian, lebih dulu faksi Demokrat di Kongres AS yang menyatakan keinginan untuk mereformasi menyeluruh kepolisian di AS. Mereka menganggap dengan reformasi, maka rasisme yang berakar pada penegakaan hukum dapat dikurangi.

Lantas, reformasi tersebut membuat banyak hal. Beberapa di antaranya memuat keinginan agar warga AS dengan mudah menuntut para petugas yang melakukan pelecehan, membuat polisi mengikuti pelatihan anti-rasisme, dan membuat polisi yang dipecat tak dapat bekerja pada distrik lainnya.