Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua telah menyurati manajemen PT Freeport Indonesia untuk meminta bantuan oksigen medis lantaran meningkatnya pasien COVID-19 dengan kondisi berat yang dirawat di RSUD Mimika dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Senin, mengatakan beberapa waktu lalu dalam pertemuan pembahasan penerapan PPKM berbasis mikro di Mimika, VP Bidang Pemerintah PT Freeport Indonesia Jonny Lingga mewakili manajemen PT Freeport menyanggupi untuk membantu gas medis ke RSUD Mimika.

Meskipun saat ini juga terjadi peningkatan jumlah kasus COVID-19 di area Freeport yaitu di Tembagapura dan Kuala Kencana, namun sebagian besar karyawan yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan dan sedang.

"Bupati Mimika sudah menyurati PT Freeport Indonesia untuk meminta bantuan oksigen atau gas medis," kata Reynold dilansir Antara, Selasa, 13 Juli.

RSUD Mimika diketahui telah memesan gas medis atau oksigen ke Surabaya dan Jakarta, namun untuk pengiriman sampai di Timika membutuhkan waktu berminggu-minggu, sementara cadangan yang tersedia semakin menipis.

Sesuai laporan dari Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu ke Dinkes Mimika, diketahui bahwa satu pasien yang menggunakan alat bantu ventilator membutuhkan bantuan oksigen tiga hingga empat tabung per hari.

"Kalau sehari saja ada 30 pasien yang harus dibantu dengan oksigen, maka kebutuhan satu hari sebanyak 120 tabung gas medis. Kalau dua hari sudah 300 tabung gas medis. Itu baru untuk pasien di ruang isolasi COVID-19. Bagaimana kalau jumlah pasien membludak, seperti kemarin satu hari saja ada 17 pasien yang masuk maka sudah pasti cadangan gas medis akan cepat habis," jelas Reynold.

Saat ini di Timika terdapat perusahaan yang memproduksi gas medis, namun kapasitasnya terbatas hanya mampu menghasilkan 75 tabung gas per hari.

Direktur RSUD Mimika Antonius Pasulu beberapa waktu lalu menyebut pihaknya membutuhkan cadangan 1.000 tabung oksigen untuk penanganan pasien COVID-19 dan pasien lainnya.

Terhitung mulai 2 Juli lalu, terjadi peningkatan kebutuhan penggunaan oksigen medis di RSUD Mimika dari 48 tabung menjadi 90 tabung per hari.

"Satu tabung habis hanya dalam waktu 2 jam saja. Sementara oksigen menjadi penopang kehidupan pasien COVID-19 saat saturasi mengalami penurunan. Kalau lima menit saja oksigen tidak dipenuhi, maka akibatnya bisa fatal," kata Antonius.