Luhut Akui Sudah Hubungi Singapura-China Minta Bantuan Penanganan COVID-19
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investas (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Tangkap Layar Youtube @Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investas (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah menyiapkan skenario untuk menghadapi kekurangan fasilitas penanganan pasien COVID-19 saat penerapan PPKM darurat.

"Skenario untuk menghadapi itu tadi sudah kita lakukan, baik mengenai (ketersediaan) obat, mengenai oksigen, maupun rumah sakit," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Selasa, 6 Juli.

Selain itu, Luhut juga mengaku sudah menghubungi sejumlah negara seperti Singapura dan China untuk meminta bantuan dalam persediaan fasilitas kesehatan.

"Kalau perlu bantuan dari luar, kita juga sudah komunikasi dengan Singapura, kita komunikasi juga dengan Tiongkok (China), dan komunikasi juga dan sumber-sumber lain," ucap Luhut.

Sebelumnya, pemerintah mengakui terjadi kekurangan oksigen untuk pasien COVID-19 di sejumlah wilayah di tanah air. 

Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan ini pemerintah berencana mengimpor oksigen medis dan mendorong produksi dalam negeri. Bahkan, Luhut saat ini proses impor oksigen sedang berjalan.

"Terkait oksigen memang ada yang kurang di beberapa tempat. Tapi segera kita kasih dan kita impor (oksigen, red). Sekarang sedang on going," ucap Luhut.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga mendorong produsen oksigen medis dalam negeri untuk mengalokasi kebutuhan industri menjadi kebutuhan medis. 

Setidaknya, saat ini sudah terdapat lima produsen yang diminta melaksanakan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan oksigen untuk pasien COVID-19 di Tanah Air.

"Dari lima produsen oksigen yang kita minta 100 persen dikasihkan kepada masalah kesehatan," tegas Luhut.