JAKARTA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua, melaporkan dalam dua hari terakhir tercatat ada tiga pasien COVID-19 meninggal dunia setelah menjalani perawatan.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu di Timika Kabupaten Mimika, Jumat, mengatakan pada Rabu (16/2) lalu ada satu pasien COVID-19 yang meninggal dunia yaitu seorang anak remaja berusia 14 tahun.
Adapun dua pasien lainnya baru meninggal dunia pada Kamis (17/2) yaitu perempuan berusia 49 tahun dan perempuan berusia 72 tahun.
"Dalam dua hari terakhir ada tiga pasien yang kami rawat meninggal dunia karena terpapar COVID-19," jelas Antonius, Jumat 18 Februari dikutip dari Antara.
Hingga Jumat ini, katanya, jumlah pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di RSUD Mimika terus bertambah menjadi 24 orang dari sebelumnya hanya 14 orang.
Dengan penambahan jumlah pasien yang dirawat tersebut, tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi COVID-19 RSUD Mimika kini mencapai 38 persen dari total tempat tidur yang disediakan yaitu 64 tempat tidur.
Dari 24 orang yang dirawat itu, 17 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dan tujuh orang lainnya masih probable (dicurigai COVID-19) dan masih menunggu hasil tes usap reaksi berantai polimerase (PCR).
Kondisi 17 pasien COVID-19 yang dirawat RSUD Mimika itu, kata Antonius, satu pasien dalam kondisi kritis, enam pasien dalam kondisi berat, empat pasien dalam kondisi sedang dan enam pasien dalam kondisi ringan.
"Ada enam orang pasien dalam kondisi ringan juga sedang dirawat di RSUD Mimika karena co insidens artinya ada penyakit lain yang harus dirawat namun juga terkonfirmasi COVID-19. Enam pasien ini terdiri atas empat pasien ibu hamil pascamelahirkan, satu pasien rencana tindakan bedah dan satu pasien dengan penyakit lain," jelasnya.
Menyikapi meningkatnya kasus COVID-19 di Mimika akhir-akhir ini, pihak RSUD Mimika terus mengantisipasi dengan menambah cadangan oksigen medis.
Saat ini RSUD Mimika memiliki cadangan oksigen medis sebanyak 1.300 tabung, dengan kemampuan produksi gas medis per hari sebanyak 70-75 tabung.
Antonius berharap semua warga Mimika tetap patuh menjalankan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas dengan baik dan benar serta melakukan vaksinasi.
BACA JUGA:
"Semoga kita bisa melewati dan bisa mengendalikan gelombang ketiga COVID-19. Bagi masyarakat yang memiliki gejala demam, batuk, pilek dan sesak agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," imbau Antonius.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Mimika, hanya dalam kurun waktu dua bulan terakhir, jumlah warga setempat yang terpapar COVID-19 kini sudah mencapai 1.124 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra mengatakan peningkatan pesat kasus COVID-19 di wilayah itu kemungkinan besar dipicu oleh varian Omicron yang hingga kini sampel spesimennya masih menunggu uji klinis di Jakarta.
"Sampai saat ini jumlah warga Mimika yang terpapar COVID-19 sebanyak 1.124 orang. Ada 400 orang karyawan PT Freeport Indonesia dan perusahaan subkontraktor yang menjalani isolasi terpusat di Tembagapura dan Mile 38, sementara yang di Timika sekitar 500 orang menjalani isolasi mandiri," jelas Reynold.
Reynold mengatakan varian Omicron memiliki gejala ringan sehingga warga diharapkan tidak panik menyikapi lonjakan kasus COVID-19.
"Bagi warga yang sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama maupun dosis kedua sebetulnya tidak terlalu parah kalau sampai terpapar varian omicron. Gejala omicron mirip flu biasa. Prokes harus tetap dipatuhi. Kami berterima kasih kepada pihak PT Freeport yang benar-benar serius menghentikan wabah ini sehingga sekarang pengendaliannya menjadi lebih mudah," ujarnya.