Pekan Ketiga Penguncian Ketat, Australia Malah Catat Lonjakan Terbesar Kasus Infeksi COVID-19
Ilustrasi COVID-19 di Sydney, Australia. (Wikimedia Commons/Adam.J.W.C)

Bagikan:

JAKARTA - Australia pada Hari Senin melaporkan kenaikan harian terbesar dalam kasus COVID-19 tahun ini, lantaran pesatnya penyebaran varian Delta di Sydney, kendati kota terbesar tersebut sudah memasuki pekan ketiga penguncian ketat. 

Negara bagian New South Wales melaporkan 112 kasus baru COVID-19 yang ditransmisikan secara lokal, hampir semuanya di Sydney, menandai hari kelima berturut-turut dari rekor jumlah kasus.

Namun, ada secercah cahaya ketika jumlah orang yang baru terinfeksi yang keluar dari komunitas saat menular turun menjadi 34, turun dari 45 pada Hari Minggu.

Perdana Menteri Negara Bagian Gladys Berejiklian mengatakan, kemajuan angka itu dalam beberapa hari mendatang akan menentukan apakah penguncian Sydney, yang akan berakhir pada hari Jumat, akan diperpanjang atau tidak.

"Itulah angka yang kita butuhkan untuk mendekati nol," kata Berejiklian dalam pengarahan televisi hariannya, mengutip Reuters Senin 12 Juli. 

"Terserah kita. Saran ahli kesehatan akan didasarkan pada seperti apa angka-angka itu. Saya tidak bisa lebih jelas dari itu," sambungnya. 

Berejiklian mengatakan, mayoritas kasus Senin adalah anggota keluarga atau teman dekat dari orang yang sudah terinfeksi.

Tindakan penguncian di Sydney, rumah bagi seperlima dari 25 juta penduduk Australia, diperketat selama akhir pekan, membatasi penduduk hanya bisa melakukan mobilitas sejauh 10 kilometer dari rumahnya. Dan, hanya satu orang dari satu rumah yang boleh keluar membeli kebutuhan pokok.

Australia sebelumnya telah berhasil menekan penyebaran infeksi COVID-19 sporadis melalui penguncian cepat, pelacakan kontak cepat, dan aturan jarak sosial yang ketat. 

Melansir Worldometers Senin 12 Juli, Australia mencatat total kasus infeksi sebanyak 31.216 kasus, dengan 911 kematian, serta 29.534 orang yang dinyatakan sembuh.

Namun, varian Delta yang sangat mudah menular dan peluncuran vaksin yang lamban memicu kekhawatiran akan wabah yang signifikan. Baru sekitar 11 persen dari populasi orang dewasa Australia yang berjumlah lebih dari 20,5 juta telah divaksinasi lengkap sejauh ini.

Sebelum kenaikan hari ini, Negeri Kangguru juga mencatat kenaikan terbesar berturut-turut sepanjang pandemi pada Minggu dan Sabtu lalu. Australia mencatat 50 kasus infeksi baru pada Sabtu, diikuti dengan 77 kasus baru pada Minggu kemarin.