JAKARTA - Australia akan mengirimkan 2,5 juta dosis vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca ke Indonesia serta kit pengujian dan ventilator sebagai bagian dari paket 12 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk peralatan terkait oksigen yang diumumkan pada Rabu malam 7 Juli waktu setempat.
Bantuan datang saat Indonesia tengah menghadapi gelombang infeksi COVID-19 varian Delta, menyebabkan kenaikkan tajam kasus infeksi, daya tampung rumah sakit tidak memadai lagi dan kekurangan pasokan oksigen.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, dia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Hari Rabu dan mengkonfirmasi paket bantuan yang akan diberikan.
Ini termasuk pengiriman vaksin AstraZeneca pada akhir tahun serta lebih dari 40.000 alat uji antigen cepat, 1000 ventilator, hingga 700 konsentrator oksigen dan lebih dari 170 tabung oksigen.
"Dukungan Australia akan memperluas kapasitas tes cepat, mempertahankan layanan kesehatan yang ada, dan membantu fasilitas medis darurat saat Indonesia merespons peningkatan jumlah kasus," kata Menlu Payne dalam sebuah pernyataan seperti mengutip Sydney Morning Herald Rabu 7 Juli.
"Selanjutnya pengumuman Perdana Menteri (Scott) Morrison di KTT G7 untuk menyediakan setidaknya 20 juta vaksin COVID-19 untuk kawasan Indo-Pasifik pada pertengahan 2022, 2,5 juta dari dosis vaksin ini akan dibagikan kepada Indonesia untuk mendukung peluncuran vaksin nasionalnya," sambung Payne.
Sebelumnya, Australia juga telah menyumbangkan 77 juta dolar AS untuk pengadaan vaksin melalui fasilitas COVAX. Tahun lalu Australia juga memberikan pinjaman 1,5 miliar dolar AS untuk Indonesia guna mendukung penanganan COVID-19.
BACA JUGA:
Terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah membenarkan rencana bantuan yang akan diberikan untuk Indonesia, seperti yang disampaikan Menlu Payne.
"Betul sudah ada komunikasi antara dua Menlu dan dalam pembicaraan tersebut Menlu Australia menyampaikan kesiapan Australia menyumbang vaksin untuk Indonesia," terangnya saat dihubungi VOI.
"Rencana pemberian bantuan tersebut juga telah dikomunikasikan ke Kedutaan Besar Indonesia di Canberra," sambungnya.
Untuk diketahui, Indonesia juga telah memesan 10.000 oksigen konsentrator dari Singapura dan mengatakan kepada perusahaan gas oksigen industri untuk mengarahkan semua produksi ke sektor medis.
Australia bergabung dengan Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda dalam mengirimkan vaksin atau berjanji untuk melakukannya untuk membantu Indonesia mengatasi wabah gelombang COVID-19.
Selain itu, Indonesia juga mengumumkan kesepakatan dengan Moskow mengenai produksi vaksin selama kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Hari Selasa kemarin.